Washington (ANTARA News) - Produsen mobil listrik Tesla mengkonfirmasi keterlibatan sistem autopilot pada kendaraannya dalam kecelakaan fatal yang menewaskan seorang pengemudi pekan lalu.

Mobil Tesla Model X bertabrakan dengan pembatas jalan tol di dekat kota Mountain View, California, pada 23 Maret lalu. Mobil itu terbakar sebelum dihantam oleh dua mobil lainnya.

Pengemudi yang diidentifikasi bernama Wei Huang berusia 38 tahun kemudian meninggal di rumah sakit.

Pihak Tesla pun merilis pengumuman yang menyatakan bahwa korban telah mengaktifkan sistem autopilot namun mengabaikan beberapa peringatan, sebelum insiden itu terjadi.

"Pada saat-saat sebelum tabrakan ... autopilot digunakan bersamaan dengan adaptive cruise control yang diatur secara minimum," menurut Tesla dilansir AFP, Sabtu.

"Pengemudi telah menerima peringatan visual dan satu peringatan langsung yang terdengar sebelumnya di drive, namun tangan pengemudi tidak terdeteksi pada kemudi selama enam detik sebelum tabrakan," sambung Tesla.

Tesla juga menyebutkan bahwa pengemudi tidak mengambil tindakan sebelum kecelakaan itu terjadi.

Tesla menambahkan, mobil tersebut mengalami kerusakan besar karena pembatas jalan tol "telah hancur dalam kecelakaan sebelumnya tanpa diganti".

"Kami belum pernah melihat tingkat kerusakan pada Model X dalam kecelakaan lainnya," tambahnya

Kecelakaan yang melibatkan mobil Tesla itu terjadi pada pekan yang sama saat seorang pejalan kaki tewas tertabrak mobil swakemudi Uber di Arizona.

Baca: Uber jalin kesepakan dengan korban tewas kecelakaan swakemudi

Masih diselidiki

Penyidik federal Amerika Serikat (AS) pada Selasa (27/3) mengatakan akan memeriksa kecelakaan fatal yang melibatkan mobil listrik Tesla di California.

California Highway Patrol melaporkan bahwa seorang pria 38 tahun meninggal pada Jumat setelah mobil Tesla Model X 2017 bertabrakan dengan pagar pembatas jalan tol di dekat kota Mountain View.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan dua penyidik sudah memulai pemeriksaan lapangan.

"Belum jelas apakah sistem kontrol otomatisnya aktif saat tabrakan terjadi," kata badan itu di Twitter.

"Masalah yang diperiksa mencakup: kebakaran pascakecelakaan, langkah-langkah untuk membuat kendaraan aman untuk dipindahkan dari lokasi kejadian."

Tesla mengatakan akan kooperatif dengan penyelidikan itu.
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2018