London (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Italia,Malta dan Siprus, Esti Andayani, mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam pameran buku anak tidak saja memiliki manfaat ekonomis untuk mendorong transaksi hak penerbitan buku anak Indonesia di berbagai negara, namun buku cerita anak juga bisa menjadi salah satu instrumen diplomasi.

Hal itu disampaikan Dubes Esti Andayani saat berkunjung ke Pameran Buku Anak di Bologna, yang tahun ini adalah kali ketiga Indonesia berpartisipasi dalam Bologna Children's Book Fair (BCBF). Pameran buku anak terbesar di dunia itu berlangsung dari 26 hingga 29 Maret.

Counsellor Fungsi Penerangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma Charles F. Hutapea kepada ANTARA News menyampaikan partisipasi Indonesia dalam pameran itu dikelola Komite Buku Nasional (KBN) dengan dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Atase Pendidikan KBRI Paris bekerja sama dengan KBRI Roma.

Lebih lanjut, menurut pihak KBRI Roma, Duta Besar Esti Andayani menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam pameran adalah bagian dari kontribusinya bagi pendidikan anak-anak di dunia.

Oleh karena itu, ia pun mengajak pengunjung untuk mengeksplorasi kekayaan inspirasi buku cerita anak Indonesia.

Paviliun Indonesia di acara itu bertema 17.000 Islands of Imagination yang dirancang khusus berupa deretan rak buku memanjang dan melengkung untuk merefleksikan garis pantai Indonesia yang panjang dengan 17.000 pulau dan lebih dari 300 etnis yang berbeda, namun sekaligus sebagai sumber kekayaan inspirasi dari cerita anak Indonesia.

Di paviliun itu dipajang beragam buku dongeng, cerita rakyat, fantasi hingga religi dan pengembangan karakter untuk anak. Banyak pengunjung mengagumi stan Indonesia yang terlihat unik dan juga menarik dibanding stan negara lainnya.

Selain menampilkan deretan buku cerita anak, stan Indonesia juga menampilkan ilustrator yang berperan dalam menerjemahkan cerita ke dalam gambar sehingga lebih mudah mengembangkan imajinasi pembaca, terutama anak-anak.

Para ilustartor buku seperti Dewi Tri Kusumah, Lyly Young, dan EorG secara bergantian tampil mendemonstrasikan kemampuan membuat ilustrasi cerita. Para pengunjung antusias melihat keterampilan yang dalam waktu singkat dapat menghasilkan goresan karya yang artistik dan komunikatif.

Menurut Ketua KBN, Laura Prinsloo, sebelum mengikuti setiap pameran internasional selalu dilaksanakan kurasi buku oleh lembaga independen.

Untuk BCBF kali ini ada 150 judul buku yang lolos kurasi dan dimuat dalam katalog, berisikan cerita anak tradisional dari berbagai daerah maupun kontemporer. Hingga hari kedua, puluhan judul buku diminati penerbit dari berbagai negara untuk diterjemahkan dan dicetak di negaranya.

Diharapkan tahun ini ada peningkatan transaksi yang signifikan, karena banyak penerbit yang mengunjungi stan Indonesia dan mempersiapkan kerja sama lebih lanjut.

Bologna Children's Book Fair 2018 adalah edisi ke-55, yang diikuti 1390 peserta pameran dari 100 negara. Pameran ini merupakan barometer penting industri kreatif khususnya penerbitan buku anak di dunia.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018