Jakarta (ANTARA News) - Majalah mode Vogue Inggris mencetak sejarah dengan menampilkan model berkerudung pada sampulnya untuk pertama kali dalam 102 tahun sejarah mereka.  Majalah ini menjadi yang terdepan dalam diskusi keberagaman pada beberapa waktu terakhir. 

April tahun lalu, mereka mengumumkan Edward Enninful kelahiran Ghana menjadi pemimpin redaksi sehingga menjadi pria pertama yang menempati posisi itu. 

Kendati demikian, Januari tahun ini Vogue Inggris dikritik karena menampilkan aktris Nicole Kidman dan Margot Robbie sebagai model sampul, bersama beberapa tokoh terkemuka kulit putih lainnya, dan menyebut grup ini “Era Baru Hollywood”. Enninful telah jelas menyatakan di surat editor terbaru dalam majalah itu bahwa dia sangat percaya pentingnya mendukung keberagaman. 

Sembilan model telah terpilih untuk menghiasi sampul edisi Mei, dengan deskripsi “New Frontiers” fashion. 

Di antaranya adalah Halima Aden (20), model berkerudung pertama yang tampil pada sampul Vogue Inggris semenjak majalah itu pertama kali terbit pada 1916. 

Bagi Enninful memberi kesempatan kepada sembilan model memperkenalkan diri di dunia fesyen itu sangat penting, tulis Independent. 

“Ini momen Vogue untuk melakukan apa yang paling bisa kami lalukan: untuk menawarkan visi berani seperti apa -dan memang seharusnya- masa depan akan terlihat,” tulisnya. 

“Bahkan lima tahun lalu dan tentunya 10 atau 20 tahun lalu, foto grup perempuan untuk sampul majalah tidak akan terlihat seperti anak anak muda ini. Namun satu dari banyak hal positif dari beberapa bulan belakangan adalah industri fashion akhirnya menghargai konsep yang telah mendefinisikan kehidupan pekerjaan saya: keberagaman.”

“Saat saya bicara keberagaman, saya ingin menegaskan bahwa ini bukan cuma soal hitam dan putih. Ini tentang keberagaman dari berbagai hal, mulai dari ras, ukuran, latar belakang sosial dan ekonomi, agama, seksualitas. Itulah yang ingin saya rayakan lewat sampul ini."

Aden tampil bersama model-model lain seperti Adut Akech, Radhika Nair, Yoon Young Bae, Faretta, Fran Summers, Vittoria Ceretti, Paloma Elsesser dan Selena Forrest. 

Aden dan Akech punya sejarah yang sama karena mereka berdua dilahirkan di tempat pengungsian Kakumah di Kenya.

“Bagi saya mereka mewakili ide global baru bahwa semuanya itu mungkin, tulis Enninful.

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018