"Kekhawatiran pembangunan arena jetski dan layar itu muncul karena pembangunan pondasi pancang itu di laut dengan kondisi yang berbeda dengan proyek di darat," kata Wakil Direktur Arena dan Kawasan Pertandingan INASGOC Natsir Gunansyah dalam Konferensi Pers Internasional Asian Games di Jakarta, Senin.
Natsir mengatakan truk-truk bangunan pengantar material proyek pondasi pancang arena jetski dan layar harus meminta izin memasuki kawasan sehingga memperlama pengerjaan proyek selain pembatasan truk proyek ketika akhir pekan.
"Proyek arena jetski dan layar itu memang sudah telat mulainya. Kami masih optimis dengan proyek itu karena kami sudah terbiasa dengan proyek semacam ini," katanya.
Natsir mengatakan progres proyek arena jetski dan layar mencapai sekitar 20 persen per Maret. Sedangkan akumulasi progres arena pertandingan Asian Games secara keseluruhan mencapai 70 persen.
Selain jetski dan layar di kawasan Ancol, Natsir mengatakan tantangan proyek arena pertandingan juga ada di komplek Gelora Bung Karno, Senayan menyusul permintaan persetujuan Tim Cagar Budaya DKI Jakarta.
INASGOC juga menyiapkan arena-arena tambahan seperti GOR Simprug untuk pertandingan bola voli, lapangan pertandingan bisbol di Rawamangun, serta lapangan squash di bekas Hall D GBK Senayan.
"Penambahan arena pertandingan itu karena ada dinamika jumlah peserta Asian Games. Kami butuh arena tambahan misalnya untuk menggelar babak penyisihan," kata Natsir.
Sekitar 200 jurnalis dari perwakilan 25 negara-negara kontingen peserta Asian Games, termasuk jurnalis Indonesia, menghandiri Konferensi Pers Internasional Asian Games ke-18 di Jakarta, pada Senin hingga Selasa (3/4).
INASGOC menjelaskan bidang-bidang penyelenggaraan Asian Games pada Senin seperti cabang-cabang olahraga, arena pertandingan, transportasi, penyiaran, dan akomodasi. Sedangkan pada Selasa (3/4), INASGOC akan mengajak para jurnalis mengunjungi sejumlah arena seperti Wisma Atlet Kemayoran, Velodrome Rawamangun, Equestrian Pulomas, serta Komplek Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
