Jakarta (ANTARA News) - PT Pos Indonesia tahun 2007 menargetkan perolehan laba sebesar Rp27 miliar atau meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan tahun 2006. Direktur Utama PT Pos Indonesia, Hana Suryana, seusai penandatanganan kesepakatan penggunaan ATM Pos bersama BNI di Jakarta, Rabu, mengatakan pertumbuhan laba tersebut akan didukung oleh perbaikan kinerja PT Pos di tiga bidang yang saat ini dikembangkan yaitu sektor persuratan, logistik serta keuangan. "Untuk sektor keuangan kita sudah berpengalaman sebelumnya melalui tabungan, tapi kini kita akan kembangkan dengan terus menggandeng perbankan," katanya. Dengan 3.700 kantor cabang yang dimiliki, ia mengatakan PT Pos Indonasia optimis dapat berkembang sebagai unit layanan bank terbatas melalui kerjasama dengan perbankan. "Namun untuk sementara waktu kita belum menuju guna memiliki bank sendiri, mungkin suatu saat nanti kita bisa memiliki bank sendiri," katanya. Ia mengatakan saat ini target PT Pos Indonesia dapat membuat 2.000 kantor cabang on line pada akhir tahun 2007, dan 3.700 kantor cabang on line sebelum tahun 2010. "Saat ini kantor cabang yang online sekitar 1.870," katanya. Ia juga menargetkan memiliki 500 mesin ATM dalam tiga tahun ini. "Akhir tahun (2007) kita menargetkan sekitar lima puluh ATM PT Pos telah ada," katanya. Sedangkan untuk persuratan (mailing), dan pengiriman barang dan dokumen (logistik) ia mengatkan pihaknya terus mengembangkan diri untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. "Sebagai BUMN kita berharap mendapatkan jasa pengiriman untuk seluruh BUMN yang ada, kalau ini terjadi PT Pos Indoensia sebagai BUMN akan cepat berkembang," katanya. Sementara itu dalam privatisasi PT Pos Indonesia yang akan dilakukan pada tahun 2010, ia mengharapkan dapat memperoleh tambahan modal 30 persen dari total aset yang dimiliki. Saat ini, menurut dia PT Pos Indonesia sedang melaksankana revaluasi dan diperkirakan akan meningkat sekitar 3,5 kali total aset saat ini. "Aset saat ini lebih dari Rp3 triliun," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007