Ngawi (ANTARA News) - Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Jawa Tengah melakukan peninjauan awal guna meneliti fosil hewan purba yang ditemukan warga di kawasan hutan milik Perhutani KPH Saradan di Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

"Ini masih penelitian awal, belum dilakukan penggalian. Dari hasil penelitian ini akan dilakukan identifikasi awal yang mengeluarkan rekomedasi untuk langkah selanjutnya," ujar salah satu anggota tim dari BPSMP Sangiran, Alberto Niko di Ngawi, Selasa.

Menurut dia, ada empat anggota BPSMP yang turun ke lokasi untuk melakukan penelitian. Keempat peneliti tersebut memiliki latar belakang ilmu yang berbeda, yakni arkeologi, geologi, dan biologi.

Terdapat 300 lebih fragmen fosil yang ditemukan di lokasi penemuan tersebut. Diperkirakan fragmen tersebut merupakan fosil binatang purba berupa gajah purba dan banteng purba.

Alberto menjelaskan, selain meneliti fosil, pihaknya juga meneliti struktur dan lapisan tanah yang ada di lokasi penemuan fosil. Berdasarkan penelitian, jenis tanah yang ada di lokasi tersebut adalah lempung berpasir.

Diduga, lokasi temuan dan hasil fosil yang ditemukan tersebut berkaitan dengan Situs Sangiran di Jawa Tengah dan Situs Trinil di Ngawi Jawa Timur. Diperkirakan fosil-fosil tersebut berusia sekitar 900 ribu tahun yang lalu.

Disinggung tentang fosil manusiia purba, Alberto menyatakan besar kemungkinan fosil tersebut dapat ditemukan d lokasi setempat. Meski demikian, tim belum memutuskan kapan akan melakukan penggalian.

"Terdapat kemungkinan tentang adanya fosil manusia purba. Hal itu karena lokasi ini yang tidak jauh dari Situs Trinil tempat ditemukannya manusia purba Pithecanthropus Erectus," katanya.

Sementara, untuk memudahkan penelitian dan proses identifikasi, ratusan fosil yang ditemukan tersebut diberi nomor oleh tim BPSMP.

Seperti diketahui, fosil-fosil tersebut awalnya ditemukan oleh petani hutan atau pesanggem bernama Sarno di kawasan hutan milik Perhutani, tepatnya masuk petak 132 A1, RPH Teguhan, wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan, Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Ngawi.

Temuan tersebut kemudian menggegerkan pesanggem lainnya hingga akhirnya ditemukan ratusan fosil di lokasi tersebut. Fosil-fosil tersebut ada yang ditemukan dari proses menggali dan ada yang ditemukan warga tergeletak di atas tanah.

Saat ini ratusan fosil tersebut masih disimpan di kantor perhutani setempat untuk proses identifikasi. Untuk keamanan, setelah diteliti awal, fosil-fosil tersebut akan dibawa ke kantor KPH Saradan di Madiun hingga menunggu proses tindakan selanjutnya dari pihak berwenang.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018