New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street bangkit kembali dan berakhir menguat pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah mengalami penurunan tajam di awal perdagangan, menyusul perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 230,94 poin atau 0,96 persen, menjadi ditutup di 24.264,30 poin. Indeks S&P 500 meningkat 30,24 poin atau 1,16 persen, menjadi berakhir di 2.644,69 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 100,83 poin atau 1,45 persen, menjadi 7.042,11 poin.

Sebelumnya, di awal perdagangan, ekuitas AS merosot secara lebih luas, dengan Dow merosot lebih dari 500 poin, karena para investor mempertimbangkan ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

Tiongkok pada Rabu (4/4) mengumumkan daftar produk-produk impor dari Amerika Serikat senilai 50 miliar dolar AS yang akan dikenakan tarif lebih tinggi, termasuk kedelai, mobil dan produk-produk kimia.

Langkah itu diambil setelah pemerintah AS mengumumkan daftar usulan produk yang dikenakan tarif tambahan, yang mencakup ekspor Tiongkok senilai 50 miliar dolar AS dengan tarif yang disarankan sebesar 25 persen.

Tanggal pelaksanaan akan tergantung pada saat pemerintah AS memberlakukan tarif pada produk-produk Tiongkok, kata Kementerian Keuangan Tiongkok.

Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah AS adalah "pelanggaran nyata terhadap peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)."

Di bidang ekonomi, lapangan pekerjaan sektor swasta AS meningkat 241.000 pekerjaan dari Februari ke Maret, jauh di atas konsensus pasar 185.000 pekerjaan, menurut Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP Maret pada Rabu (4/4).

Di pasar lain, dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,07 persen menjadi 90,139 pada akhir perdagangan.

Harga minyak juga melemah pada Rabu (4/4) karena ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat meredam sentimen para investor.

Harga minyak diperdagangkan melemah tajam di sesi pagi, tetapi kemudian memangkas kerugian mereka setelah data resmi menunjukkan penarikan yang mengejutkan dalam stok minyak mentah AS.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 0,14 dolar AS, menjadi menetap di 63,37 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, turun 0,10 dolar AS menjadi ditutup pada 68,02 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Baca juga: Wall Street turun akibat kekhawatiran perdagangan dan kejatuhan sektor teknologi
Baca juga: Wall Street "rebound" setelah kekhawatiran perang dagang berkurang

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018