Ngawi (ANTARA News) - Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi AKP Rukimin menyatakan penyebab kecelakaan di Jalan Tol Ngawi-Kertosono KM 586 di Kabupaten Ngawi, Jatim yang melibatkan kendaraan bus dan truk tronton disebabkan karena ban bus yang pecah.

"Penyebab kecelakaan di tol Ngawi-Kertosono KM 586 itu adalah dari bus pariwisatanya. Saat kecelakaan, ban bus bagian depan sebelah kiri pecah dan menghantam truk," ujar AKP Rukimin kepada wartawan, Kamis.

Pecahnya ban tersebut juga dikuatkan oleh keterangan para sopir. Pihaknya telah memeriksa keduanya, baik saksi sopir dari bus maupun sopir dari truk tronton.

Sejumlah saksi warga yang kebetulan ada di sekitar lokasi juga membenarkan pecahnya ban bus pariwiata sebelum akhirnya oleng dan menabrak truk.

Ia menjelaskan, saat kejadian, bus pariwisata tersebut dilaporkan sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Yakni di atas 100 kilometer per jam. Di sekitar lokasi kejadian juga tidak ditemukan bekas pengereman.

Namun, meski penyebab kecelakaan telah diketahui, pihak Polres Ngawi belum menetapkan tersangka dalam kejadian yang menewaskan satu orang tersebut. Pihaknya berdalih masih akan mengembangkan kasus kecelakaan tersebut lebih lanjut.

Seperti diketahui, Bus Pariwisata PO Subur Jaya menabrak truk tronton bermuatan minyak goreng kemasan di Jalan Tol Ngawi-Kertosono KM 586-600 Desa Kasreman, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi pada Kamis (5/4) pagi.

Bus naas tersebut merupakan satu dari enam bus rombongan siswa SMA Negeri 2 Magelang, Jawa Tengah. Mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah melakukan kegiatan wisata di Pulau bali.

Di lokasi kejadian, bus rombongan nomor 2 yang dikemudikan oleh Suroto (39) warga Bantul, mengalami pecah ban kiri bagian depan saat hendak mendahului truk.

Bus yang saat itu sedang melaju kencang langsung oleng dan menabrak bagian belakang samping kanan truk tronton yang melaju searah di sebelah lajur kiri bus.

Akibat benturan yang keras tersebut, badan bus bagian depan sebelah kiri ringsek. Kernet bus, Munari (42) warga Rembang, Jawa Tengah, langsung tewas di lokasi kejadian akibat benturan tersebut.

Sementara, korban luka mencapai enam orang yang kini menjalani perawatan intensif di RSUD Caruban Kabupaten Madiun. Korban luka antara lain, Sandika dan Nuli Mursirini yang merupakan guru pendamping, kemudian para siswa yakni Herza, Zaky, Ahmad Riyadi, dan Anres.

Sedangkan rombongan siswa dan guru yang selamat, langsung melanjutkan perjalanan pulang ke Magelang, Jawa Tengah.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018