Yerusalem (ANTARA News) - Militer Israel mengancam Hamas dengan respons lebih keras terhadap aksi demonstrasi lain yang direncanakan Jumat di perbatasan Israel dengan Gaza.

"Kami tidak akan membiarkan ini menjadi kegiatan mingguan," kata Brig. Jend. Ronen Manelis, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel kepada wartawan dalam konferensi pers via telepon pada Kamis siang (5/4).

"Kami tidak berniat membatasi respons kami ke daerah perbatasan saja," ia menambahkan.

Setelah beberapa pekan bentrok antara Hamas dan militer Israel, kebanyakan tindakan Israel masih terbatas pada serangan udara terhadap instalasi militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

Jumat pekan lalu, protes rusuh yang diselenggarakan oleh organisasi gerilyawan Palestina tersebut di perbatasan Israel Selatan berakhir dengan tewasnya 16 orang Palestina dan cederanya lebih dari 1.000 orang lagi menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Ada kecaman luas masyarakat internasional terhadap penggunaan kekerasan secara berlebihan oleh Israel dalam reaksi militernya terhadap kegiatan itu.

Menurut Manelis, seorang anggota Hamas dibekuk semalam ketika berusaha menyusup ke wilayah Israel "untuk melancarkan serangan terhadap sasarannya".

"Kami menerima informasi intelijen yang menyatakan Hamas berencana melancarkan serangan teroris besok," kata Manelis sebagaimana dikutip Xinhua.

"Mereka akan menggunakan api dari ban yang dibakar untuk menarik perhatian kami, dan kami telah melakukan persiapan untuk ini," ia menambahkan.

Israel meninggalkan Jalur Gaza pada 2005 dengan mengungsikan tentara dan pemukim Yahudi, tapi telah menguasai wilayah udara dan garis pantai daerah kantung Palestina tersebut.

Kerusuhan diperkirakan berlanjut sampai 15 Mei, ketika rakyat Palestina memperingati Hari Nakba, hari bencana mereka --yang bertepatan dengan peringatan ke-70 Hari Berdirinya Israel. (Uu.C003)

Baca juga:
Rakyat Palestina di Jalur Gaza siapkan protes massal Jumat lagi
Pasukan Israel tewaskan 16 warga Palestina dalam aksi protes di Gaza

 

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018