Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mempertimbangkan usul untuk menurunkan bea masuk impor obat dan peralatan untuk penanganan kanker di Tanah Air. 

"Tadi masukan-masukan yang diberikan misalnya yang berkaitan dengan regulasi untuk bea masuk obat-obatan dan peralatan, nanti akan saya tindak lanjuti," kata Presiden usai silaturahim dengan pengurus Yayasan Kanker Anak Indonesia di Istana Bogor, Jumat.

Kepala Negara minta Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk membahas usul tersebut. "Karena ini juga menyangkut masalah yang penting bagi anak anak kita ke depan," katanya.
 
Dia juga mengapresiasi dukungan Yayasan Kanker Anak Indonesia pada upaya pemerintah dalam menangani masalah kanker pada anak di Indonesia.

"Yayasan seperti ini kalau ada di seluruh provinsi akan baik karena memang kanker ini merupakan salah satu penyakit yang harus kita hadapi saat ini," katanya.
 
Presiden mengatakan bahwa ada harapan besar penyakit kanker pada anak dapat disembuhkan kalau terdeteksi sejak dini. Dia mengutip paparan Yayasan Kanker Anak Indonesia yang menyebut 70 persen lebih kanker pada anak masih bisa sembuh kalau ditemukan sejak dini.

"Kita harapkan 100 persen dapat disembuhkan karena apa pun mereka memiliki masa depan," katanya.  

Saat bertemu dengan anak anak penderita kanker, Presiden meminta mereka tetap bersemangat. "Saya titip pesan, anak-anak harus punya cita-cita setinggi mungkin dan harus bersemangat," katanya.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan bahwa saat ini masih ada obat dan peralatan untuk penanganan kanker yang harus diimpor karena belum tersedia di dalam negeri.


"Untuk kemanusiaan memang kami usulkan bisa direndahkan atau diturunkan, itu harus dibicarakan dengan Kemenkeu. Itu bukan cuma obat tapi juga peralatan," katanya.

Baca juga:
Presiden bersilaturahim dengan Yayasan Kanker Anak Indonesia
Orangtua harus pahami gejala kanker pada anak

 

Pewarta: Agus Salim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018