Jakarta (ANTARA News) - Kapasitas Stasiun Duri dalam waktu dekat akan diperluas agar mampu menampung jumlah penumpang kereta api sehingga tak lagi terjadi kepadatan yang mengakibatkan ketidaknyamanan.

"Pemerintah akan memberikan suatu layanan yang lebih baik di Stasiun Duri dengan membangun tangga tambahan dan ruang tunggu yang lebih lebar dengan dilengkapi tenda," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Menhub seusai bertemu dengan perwakilan kelompok kumunitas pencinta kereta api, PT KAI, PT Railink untuk mencari solusi atas semerawutnya penumpang kereta api di Stasiun Duri yang ramai diviralkan di media sosial.

Menhub mengatakan dalam waktu paling lama satu bulan pembangunan konstruksi tangga bisa selesai sehingga pergerakan penumpang dari satu kereta ke kereta lain bisa lebih lancar, sehingga tidak ada lagi penumpukan penumpang.

"Saya akan ke Stasiun Duri secara periodik untuk memantau perkembangan. Secara garis besar pemerintah berusaha meningkatkan kapasitas KRL dan memberikan layanan lebih baik kepada masyarakat," katanya.

Baca juga: Menhub minta maaf atas kekacauan di Stasiun Duri

Penumpukan penumpang di Stasiun Duri terjadi antara lain karena pengurangan frekuensi perjalanan rute Duri-Tangerang berimbas pada bertambah lamanya waktu tunggu penumpang di sejumlah stasiun yang dilalui. Salah satunya seperti terjadi di Stasiun Duri.

Kereta api listrik (KRL) yang biasa datang setiap 20 menit sekali, saat ini jadi 30 menit sekali karena adanya penyesuaian waktu perjalanan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Di Stasiun Duri, jumlah penumpang yang masuk 20.000 orang per hari di hari kerja dan 30.000 orang per hari di hari libur. Sementara untuk yang transit jumlahnya jauh lebih besar yaitu sekitar 35.000 orang per hari.

Untuk jadwal pagi yaitu pukul 06.00 sampai 08.00 terjadi kepadatan dengan total jumlah penumpang yang mencapai 8.000 orang yang diangkut dengan 4 rangkaian kereta 10 gerbong yang datang setiap 30 menit sekali.

Jalur KA Bandara saat ini hanya memiliki jalur baru dari Stasiun Batu Ceper ke Bandara Soekarno-Hatta. Sementara dari Stasiun Batu Ceper, Tanah Abang dan Sudirman masih menggunakan Jalur KRL, kondsi itu menyebabkan Kereta Bandara harus berbagi jalur dengan KRL.

Baca juga: Menhub akan evaluasi jadwal kereta bandara

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018