Jakarta, 6/4 (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan sidak ke Srastiun Duri, Jakarta Barat, untuk melihat langsung kondisi bangunan dan penumpang yang belakangan viral di media sosial mengalami kekacauan.

"Saya ingin melihat langsung kondisi sebenarnya untuk selanjutnya ambil keputusan agar ada perbaikan," kata Menhub Budi kepada pers di Jakarta, Jumat.

Menhub Budi mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk terus nelakukan perbaikan sarana dan prasarana agar kenyamanan dan keselamatan penumpang makin baik.

Dari hasil pengamatan, katanya, memang diperlukan sejumlah perbaikan dan penyempurnaan seperti perlunya menambah tangga penumpang sehingga memudahkan akses pindah kereta dan keluar stasiun.

Penumpukan penumpang di Stasiun Duri terjadi antara lain adanya pengurangan frekuensi perjalanan rute Duri-Tangerang berimbas pada bertambah lamanya waktu tunggu penumpang di sejumlah stasiun yang dilalui. Salah satunya seperti terjadi di Stasiun Duri.

Kereta api listrik (KRL) yang biasa datang setiap 20 menit menjadi 30 menit karena adanya penyesuaian waktu perjalanan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Di Stasiun Duri, untuk jumlah penumpang yang masuk sebesar 20.000 orang per hari di hari kerja dan 30.000 orang per hari di hari libur. Sementara untuk yang transit jumlahnya jauh lebih besar yaitu sekitar 35.000 orang per hari.

Untuk jadwal pagi yaitu pukul 06.00 sampai 08.00 terjadi kepadatan dengan total jumlah penumpang yang mencapai 8.000 orang yang diangkut dengan empat rangkaian kereta 10 gerbong yang datang setiap 30 menit.

Jalur KA Bandara saat ini hanya memiliki jalur baru dari Stasiun Batu Ceper ke Bandara Soekarno-Hatta. Sementara dari Stasiun Batu Ceper, Tanah Abang dan Sudirman masih menggunakan Jalur KRL, kondsi itu mengakibatkan Kereta Bandara harus berbagi jalur dengan KRL.

Baca juga: Kapasitas Stasiun Duri akan diperluas

Baca juga: Menhub minta maaf atas kekacauan di Stasiun Duri

Baca juga: Kapasitas Mudik Gratis 2018 akan ditingkatkan dua kali lipat

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018