"Harus diingat bahwa kita lah sebagai mayoritas yang harus menjaga NKRI. Masa depan NKRI tergantung umat mayoritas dalam menjaga negaranya," kata Deddy.
Dia juga mengajak umat Islam Jawa Barat menggunakan hak pilih dalam pemilihan kepala daerah tahun ini serta pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden tahun depan.
"Tahun ini ada Pilkada, tahun 2019 nanti ada Pileg dan Pilpres. Gunakan hak pilihnya dengan baik, karena golput tak menentukan apa-apa dalam mencapai perubahan," katanya.
Ia mengatakan pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat sebelumnya ada sekitar 37 persen pemilih yang tidak menggunakan hak pilih. Kondisi yang demikian, ia melanjutkan, bisa dimanfaatkan suara minoritas yang solid untuk menduduki tampuk kekuasaan.
"Padahal suara mereka hanya 15 persen, dan kita banyak yang golputnya," katanya.
Deddy Mizwar juga mengajak warga Ansor mengawal proses demokrasi dan menjaga silaturahim antar warga.
"Saya berpesan dalam suasana Pilkada ini masyarakat menjaga demokrasi dengan baik dengan memberikan hak pilihnya, menjaga tali silaturahmi, dan jangan lupa pilih nomor empat," kata dia, berkampanye.
Deddy mengikuti pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat didampingi Dedi Mulyadi sebagai calon wakil gubernur dengan dukungan Partai Golkar dan Demokrat.
Mereka bersaing dengan Ridwan Kamil dan Uu Ruhzanul Ulum yang diusung Partai NasDem, PKB, PPP dan Partai Hanura; pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu yang diusung Partai Gerindra, PKS dan PAN; serta Tubagus Hasanuddin dan Anton Charliyan usungan PDIP.
Baca juga: KPU Jabar ingatkan pemuda tentukan pemimpin mendatang
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018