Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero), I Gusti Ngurah Putra akan memastikan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berjalan seiring dengan penambahan direktur dalam struktur organisasi yang baru.

Usai melakukan operasi bersih-bersih Kali Ciliwung, di Rindam Jaya, Jakarta, Minggu, Putra yang menjadi bos baru perseroan tersebut akan menggelar rapat di hari pertamanya kerja pada Senin (8/4).

"Kami akan review (kaji) semua yang menjadi prioritas, tentunya proyek-proyek yang sedang berjalan, memastikan QSHE-nya berjalan, karena sudah ada Direktur khusus QSHE," kata Putra.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Waskita Karya pada Jumat (6/2), memutuskan penambahan direktur baru, yakni Direktur Quality, Safety, Health and Environment (QSHE), yang dijabat oleh Wahyu Utama Putra. Wahyu sebelumnya menjabat sebagai General Manager QHSE di PT Adhi Karya (Persero).

Putra menjelaskan penerapan fungsi Direktur QSHE pada struktur organisasi Waskita Karya tentu berbeda karena posisi tersebut setingkat direksi.

Sementara di saat ia menjabat Dirut PT Hutama Karya (Persero), perusahaan ia bekerja sebelumnya, posisi tersebut ada pada tingkat general manager.

Ia menjelaskan Direktur QSHE akan menangani proyek-proyek vital yang berisiko tinggi.

"QSHE seperti pasukan khusus, tidak per wilayah, tapi khusus yang menangani proyek-proyek terutama yang `high risk`, seperti `elevated`, proyek sistem terintegrasi, `blasting`, dan terowongan bendung," kata dia.

Terkait banyaknya kecelakaan kerja pada proyek yang ditangani Waskita Karya, Putra berpendapat banyaknya proyek infrastruktur yang dibebankan bukan menjadi alasan terjadinya kecelakaan.

"Semua perusahan target RKAP `zero accident` mau berapa pun kapasitasnya. Jadi apa karena membuat seribu proyek, boleh meninggal dua? Kan tidak," kata Putra.

Menurut dia, kecelakaan kerja tersebut dimungkinkan karena kelalaian pekerja atau kurangnya metode. Hal tersebut pun akan ia tinjau ke depannya.

Pada Senin (9/4), Dirut baru Waskita tersebut akan berkoordinasi dengan seluruh karyawan, terutama untuk mengembalikan moralitas yang sebelumnya sempat anjlog atau "down" karena rentetan kasus kecelakaan kerja.

Selain itu, seluruh direksi pada struktur organisasi baru akan rapat untuk membahas tugas pokok dan fungsi serta kinerja.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018