Semarang (ANTARA News) - Badan Layanan Umum Trans Semarang menggandeng Grab, penyedia transportasi dalam jaringan, untuk membangun semacam sistem "feeder" (angkutan penumpang) antarmoda.

"Yang sudah kami lakukan dari kerja sama ini, yakni 300 halte Trans Semarang sudah dijadikan `point of interest` (POI)," kata Managing Director Grabpay Indonesia Ongki Kurniawan di Semarang, Senin (9/4) malam.

Artinya, kata dia, 300 halte Trans Semarang itu akan langsung muncul dalam pencarian di aplikasi Grab sehingga memudahkan penumpang Trans Semarang dalam melakukan pergantian moda transportasi.

Hal tersebut diungkapkannya usai penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kota Semarang, Ovo, dan Grab yang berlangsung di halaman Balai Kota Semarang.

Langkah lebih lanjut dari kerja sama tersebut, kata dia, rencananya membangun Grab shelter di samping halte Trans Semarang yang juga makin memudahkan penumpang beralih moda transportasi.

"Yang akan datang, dalam waktu dekat kami akan bangun Grab shelter di halte-halte Trans Semarang. Saya sering bilang ini multimoda," katanya saat ditanya kemiripan dengan sistem "feeder".

Artinya, kata dia, masyarakat yang menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang untuk pergi ke halte maupun dari halte ke tempat lain bisa langsung terkoneksi dengan layanan Grab.

"Penumpang Trans Semarang bisa pesen langsung ke samping shelter, bisa juga langsung pesen pakai GrabNow untuk bisa ketemu mitra Grab. Bisa langsung konektivitasnya, `seamless`," katanya.

Ongki menegaskan sistem multimoda itu bukan untuk berkompetisi antara Grab dan Trans Semarang, melainkan justru saling membantu konektivitas penumpang yang tanpa hambatan.

"Dari pendapatan, justru bagus karena pastinya dibutuhkan `feeder` dari halter tersebut (Trans Semarang, red.). Menjadi kesempatan mitra Grab mendapatkan penumpang yang lebih banyak," katanya.

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Semarang Kusnandir mengatakan kerja sama yang dijalin dengan Grab itu untuk memudahkan penumpang yang tiba di halte melanjutkan perjalanan.

Kerja sama Grab di bidang transportasi dengan Pemerintah Kota Semarang, kata dia, untuk memberikan pengalaman bagi masyarakat untuk bepergian tanpa hambatan di seluruh halte Trans Semarang.

Pelaksana Tugas Kepala BLU Trans Semarang Ade Bhakti menambahkan upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna moda transportasi massal tersebut terus dilakukan.

Melalui kerja sama dengan Grab, penumpang Trans Semarang kini bisa melanjutkan perjalanan dari halte dengan mudah menggunakan layanan Grab, baik GrabCar maupun GrabBike.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018