New York (ANTARA News) - Harga minyak naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda berkurang lebih lanjut.

China akan meluncurkan sejumlah langkah-langkah penting tahun ini untuk memperluas akses pasar secara signifikan, kata Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Selasa (10/4).

Dia juga menjanjikan langkah-langkah termasuk menurunkan tarif impor secara signifikan untuk kendaraan dan beberapa produk lainnya, dan meningkatkan perlindungan hak kekayaan intelektual.

Para analis mengatakan, komentar-komentar Xi sangat meredakan kecemasan pasar atas potensi perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

Sementara itu, harga minyak juga didukung oleh melemahnya dolar AS pada Selasa (10/4) karena greenback yang lebih lemah membuat minyak yang dihargakan dalam dolar AS lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,24 persen menjadi 89,625 di akhir perdagangan.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, naik 2,09 dolar AS menjadi menetap di 65,51 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, bertambah 2,39 dolar AS menjadi ditutup pada 71,04 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca juga: Dolar AS melemah di tengah ketegangan perdagangan AS-China

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018