Jakarta (ANTARA News) - Zaman sekarang dikenal satu istilah pengasuhan bernama drone parenting. Orangtua hanya memantau anak mereka dari jauh. 

"Sekarang drone parenting. Hanya mantau, anaknya dilepas saja. Dulu helicopter parenting. Anak dipantau dari dekat. Kalau ada apa-apa segera diturunkan tangga penyelamat," ujar psikolog dari TigaGenerasi, Vera Itabiliana Hadiwidjojo di Jakarta, Rabu.  

Apa dampak positif pola asuh ini?

"Positifnya, anak-anak dari millenial moms lebih ekspresif mengutarakan perasaannya. Anak berani mengutarakan pendapatnya," kata Vera. 

Selain itu, mereka cenderung melek teknologi karena terlahir di tengah teknologi yang sudah berkembang. 

"Anak-anak sekarang sangat tecnhology minded karena lahir sudah bertemu teknologi berkembang," tutur dia.

Lalu dampak negatifnya?

"Negatifnya, anak dibiarkan sehingga seringkali anak kesulitan adaptasi dengan aturan karena terbiasa bebas. Mereka sulit masuk dengan lingkungan yang terstruktur," papar Vera. 

Selain itu, mereka juga cenderung telat berbicara saat usia balita. 

"Karena terekspos gadget berlebihan, teknologi melekat seolah mendewakan, mengenal warna lebih cepat, dan lainnya sehingga lupa ada media lain yang manfaatnya lebih banyak. Belajar puzzle bisa dengan puzzle beneran. Anak perlu dibatasi, stimulasi variatif harus masuk," kata Vera. 

Vera menambahkan, orangtua tetap harus menjaga keseimbangan dalam memberikan aturan sekaligus stimulasi pada anak mereka.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018