... memang korupsi ini sudah menjadi perilaku dan mentalitas politik yang berbiaya tinggi dan juga lingkungan politik tempat dia dibesarkan dan dicalonkan. Ini menjadi bagian penting...
Bandung (ANTARA News) - Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Soni Sumarsono, menyatakan, selama ini mereka tidak pernah berhenti mengingatkan seluruh kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia agar jangan korupsi.

"Jadi saya sudah berkali-kali mengingatkan, sudah lelah, saya sudah mengingatkan agar bupati atau wali kota bertindak lurus dalam bekerja untuk menghindari atau terjauh sehingga tidak terkena OTT dari KPK," kata Sumarsono, di Bandung, Kamis.

Menurut dia, Kementerian Dalam Negeri prihatin dengan tangkap tangan KPK di Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu ini. Bupati Bandung Barat, Abu Bakar, yang kali ini dirundung masalah hukum ini.

Sumarsono mengatakan, potensi korupsi kepala daerah ke depan sebenarnya bisa ditekan misalnya dengan kehadiran KPK di setiap arena Musrenbang, terutama memberikan pemahaman pada kepala daerah dan DPRD agar bisa bekerja sama baik.

"Namun memang korupsi ini sudah menjadi perilaku dan mentalitas politik yang berbiaya tinggi dan juga lingkungan politik tempat dia dibesarkan dan dicalonkan. Ini menjadi bagian penting," ujarnya.

Oleh karena itu pihaknya menilai hal lain yang bisa mencegah korupsi adalah penerapan penganggaran berbasis elektronik dan perencanaan berbasis elektronik, dan jika ini diterapkan maka masyarakat bisa ikut mengontrol penganggaran.

"Kemungkinan itu bisa main-main tidak akan terjadi lagi, seperti kasus di Jambi dan Malang," ujarnya.

Untuk di Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat, korupsi terjadi karena DPRD setempat sengaja menahan pengesahan APBD agar kepentingan mereka di daerah pemilihan bisa aman.

"Padahal kan jelas ada aturannya bahwa kalau dalam jangka waktu 30 hari, 60 hari tidak ditandangani maka tinggal bikin perbup saja selesai. Tapi kalau masih bisa diharmonisasi ini jangan dilakukan," ujarnya

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018