Jakarta (ANTARA News) - Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia menyatakan perkiraan laju inflasi bisa mencapai kisaran 3,44 persen, atau sedikit lebih rendah dari sasaran pada 2018 sebesar 3,5 persen plus minus satu persen.

"Secara rata-rata, dunia usaha memperkirakan inflasi pada 2018 sebesar 3,44 persen," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia Yati Kurniati dalam pemaparan di Jakarta, Kamis.

Yati mengatakan proyeksi tingkat inflasi paling tinggi ditujukan oleh responden di sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan rata-rata sebesar 3,51 persen.

Kemudian diikuti perkiraan laju inflasi di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan serta sektor jasa-jasa masing-masing sebesar 3,5 persen.

"Inflasi tinggi di sektor pertanian karena faktor pasokan akibat cuaca. Masih ada sumber inflasi dari `volatile food` seperti cabai merah dan bawang merah," kata Yati.

Perkiraan lainnya antara lain di sektor pertambangan 3,49 persen, industri pengolahan 3,47 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 3,43 persen, sektor perdagangan hotel dan restoran 3,42 persen dan sektor bangunan 3,33 persen.

"Untuk perkiraan inflasi paling rendah ditujukan oleh responden di sektor listrik, gas dan air bersih yaitu rata-rata sebesar 3,32 persen," tambah Yati.

Dalam kesempatan terpisah, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan risiko dari sasaran inflasi pada 2018 sebesar 3,5 persen plus minus satu persen adalah bahan makanan serta harga diatur pemerintah.

Untuk itu, menurut dia, apabila ada kebijakan yang berpotensi bisa mengganggu proyeksi inflasi, termasuk dari kenaikan harga BBM atau listrik, sebaiknya dilakukan koordinasi antara pemerintah dengan Bank Indonesia.

"Kalau seandainya ada kenaikan, diinformasikan di awal dan dikoordinasikan supaya waktunya tepat, sehingga inflasi bisa tetap terjaga," ujar Agus.

Sebelumnya, Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia 2017 menyatakan proyeksi laju inflasi sebesar 3,45 persen, dengan realisasi pada akhir tahun mencapai 3,61 persen.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018