Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan agri-food, Japfa Comfeed, telah memotori pembentukan usaha rakyat melalui program Desa Dampingan di kawasan sekitar lokasi penggemukan sapi anak usahanya, PT Santosa Agrindo (Santori), di Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

Melalui pendampingan selama tiga bulan, Japfa telah mendorong Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di tiga dusun untuk mengembangkan ekonomi produktif berbasis kelompok, dan sekarang mereka sudah memulai dengan kegiatan simpan pinjam.

“Setelah kurang dari tiga bulan didampingi, kini di setiap kelompok sudah mulai dengan kegiatan simpan pi njam. Dari kegiatan tersebut setidaknya setiap kelompok sudah memiliki modal awal untuk melakukan kegiatan usaha meskipun belum bisa besar,” kata Liwaul Hamdi, ketua KSM di Dusun Jaya Sakti, seperti dikutip dalam siaran pers Japfa Comfeed, Kamis.

“Selanjutnya kami ingin punya ‘mainan’ biar tidak hanya kumpul-kumpul saja. Saat ini kami sedang merumuskan beberapa kegiatan usaha bersama di kelompok,” imbuhnya.

Kegiatan usaha itu, kata Liwaul, dirintis berbasis usaha kelompok sehingga keuntungannya dapat dirasakan seluruh anggota dan permasalahan permodalan juga bisa ditanggung bersama-sama.

“Kami tidak mau menganggap usaha kelompok sebagai usaha sampingan karena nanti kesannya dikesampingkan. Kami menganggap usaha ini sebagai usaha tambahan sehingga bisa menambah pendapatan kami dari kegiatan sehari-hari sebagai petani dan peternak,” katanya.

Pengembangan kegiatan ekonomi produktif berbasis kelompok tersebut dilakukan oleh Japfa sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk turut serta menjawab permasalahan sosial ekonomi di sekitar lokasi usahanya.

“Pilihan untuk mengembangkan kelompok ekonomi produktif berbasis kelompok merupakan strategi perusahaan dalam mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat di sekitar lokasi usaha Japfa,” jelas R. Artsanti Alif, Head of Social Investment Japfa.

“Kedepan kami mendorong kelompok untuk dapat mengembangkan usaha yang nantinya dapat terintegrasi dengan kegiatan bisnis perusahaan,” katanya.

Japfa, katanya, juga mendorong kegiatan usaha kelompok tersebut nantinya lebih dikembangkan dan dilembagakan dalam bentuk koperasi. “Kami berharap strategi ini akan memberikan dampak nyata kepada masyarakat dengan terbentuknya kelompok usaha yang kuat daripada membentuk kelembagaan koperasi diawal tetapi tidak memiliki fondasi dalam berkelompok.”

Menurut Artsanti pendekatan tersebut senada dengan strategi Japfa beserta anak usahanya untuk mengembangkan strategi social investment. Strategi ini mengharapkan adanya keberlanjutan inisiatif yang didorong perusahaan pascaberakhirnya program.

“Perusahaan berkomitmen untuk juga medorong perubahan yang lebih baik bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha dan tidak hanya berkutat pada pencapaian keuntungan semata. Salah satu wujudnya dengan membentuk KSM di sekitar Feedlot Santori di Kecamatan Anak Tuha,” tambahnya.

Pewarta: antara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018