Ya, kan itu haknya dia."
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengatakan bahwa pihaknya tetap optimistis dapat mengungkap kasus penyerangan menggunakan air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, dan hanya masalah waktu.

"Kami tetap selidiki semaksimal mungkin. Kami tidak main-main. Saya optimistis ini bisa terungkap. Hanya masalah waktu," katanya di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta, Kamis.

Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa Polri kurang setuju dengan wacana pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF).

Baca juga: Novel nyatakan TGPF penting ungkap kasus penyerangannya

"Kalau menurut saya, selama kami masih mampu melakukan penyelidikan, ya kami lakukan. Karena, TGPF ujung-ujungnya penyidikan juga, tapi TGPF tidak bisa langsung ke Kejaksaan," ujarnya.

Saat disinggung wartawan mengenai ada keterangan Novel ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) soal keterlibatan jenderal polisi dalam kasusnya, maka Setyo menyatakan bahwa pihaknya tidak berkeberatan.

"Ya, kan itu haknya dia," katanya.

Baca juga: Komnas: Tim Pemantau Novel berbeda dengan TGPF

Setyo pun menambahkan, bila Novel menyebut keterlibatan jenderal, maka ia juga harus bertanggung jawab atas keterangan yang diberikannya.

Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.

Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.

Baca juga: Mata kiri Novel Baswedan akan berangsur membaik

Baca juga: KPK: Pokoknya penyerang Novel Baswedan harus ditemukan


 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018