Banda Aceh, (ANTARA News) - Harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Kota Banda Aceh, masih tinggi yakni mencapai Rp40.000 per kilogram atau mengalami kenaikkan 60 persen dibandingkan sebelumnya.

"Bawang putih sekarang harganya Rp40.000 per kilogram, dari tadinya cuma Rp25.000 per kilo kami jual," ujar Dewi, pedagang sayuran di Pasar Peunayong, Banda Aceh, Jumat.

Ia mengaku, dalam dua bulan terakhir, harga bawang putih yang merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan tersebut selalu berfluktuatif dan cenderung bertahan tinggi.

Awalnya komoditas yang memiliki khasiat mencegah pembekuan darah ini, cuma Rp25.000 per kg, lalu merangkak naik menjadi Rp30.000 per kg, dan Rp35.000 per kg.

Sedangkan harga bawang merah di kota berjuluk "Serambi Mekah" tersebut, relatif stabil seperti bawang yang didatangkan dari luar Rp18.000 per kg, dan lokal Rp28.000 per kg.

Pedangang setempat menilai, tingginya harga bawang putih disebabkan jumlah pasokan yang berkurang di tengah kebutuhan masyarakat yang stabil.

"Harga Rp40.000 per kilogram ini, sudah bertahan lebih dari dua pekan. Para pembeli, mayoritas mengurangi pemakain bawang putih," ucap Aisyah (45), pedangan di Pasar Ulee Kareng.

Nur Intan (31), pembeli pasar tadisional setempat mengatakan, harga kebutuhan pokok selalu melonjak tinggi, terutama menjelang bulan puasa yang hampir sebulan lagi.

"Ini sih, namanya bukan lagi naik harga bawang putih. Tetapi ganti harga, sebentar lagi kan mau Ramadan," tutur dia.

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita akhir bulan lalu mengakui, bahwa harga bawang putih di pasaran belum turun seperti yang diinginkan pemerintah, yakni Rp25.000 per kilogram.

Ia menyebut, pemerintah berupaya menurunkan harga bawang putih dengan mengeluarkan izin impor komoditas itu dengan total yang direkomendasikan 450 ribu ton.

"Harganya (bawang putih), pasti akan kami atasi. Akan masuk 400 kontainer lagi, ini proses pengirimannya, minggu depan barang masuk," ucap Enggar.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018