Pekan lalu, Ilya Tikhanovsky dinyatakan bersalah bekerja untuk badan intelijen militer Rusia GRU dan divonis empat tahun penjara.
Mantan pekerja teknologi informasi itu pertama kali ditahan pada Desember.
Tikhanovsky mengumpulkan informasi tentang pertahanan nasional, kata jaksa.
Kasus tersebut menunjukkan bahwa kegiatan intelijen GRU terhadap Estonia meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menurut laporan KaPo.
Dalam kasus terpisah, Albert Provornikov, yang memiliki kewarganegaraan ganda Estonia-Rusia -- dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada Oktober karena bekerja sama dengan dinas keamanan Rusia FSB.
Ini merupakan insiden terbaru dalam serangkaian kasus mata-mata yang melibatkan Rusia dan negara-negara Baltik.
Bekas republik Soviet yang beralih ke NATO dan Uni Eropa itu semakin waspada dengan niat Moskow setelah aneksasi Crimea dari Ukraina pada 2014, demikian dilansir Kantor Berita AFP.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018