Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membeberkan tiga kunci utama yang perlu dilakukan oleh pemerintah khususnya dalam peningkatan kinerja ekspor, yang pada 2018 ini ditargetkan naik sebesar 11 persen dari tahun sebelumnya.

"Ketiga hal tersebut yaitu menjaga ketersediaan bahan baku dan barang modal serta stabilitas harga barang modal pada harga internasional yang kompetitif, perluasan pasar ekspor, serta peningkatan ekspor jasa," kata Enggartiasto dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu.

Enggartiasto mengatakan tiga hal tersebut dalam Rapat Koordinasi pemerintah, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pekan ini, yang mengusung tema "Pengembangan Industri Berorientasi Ekspor melalui Perluasan Akses Pasar dan Optimalisasi Kawasan Industri".

Upaya menjaga ketersediaan bahan baku dan barang modal, menurut Enggartiasto dapat dilakukan melalui penurunan tarif, memberikan kemudahan dalam proses pengurusan lisensi dan perizinan ekspor dan impor, serta meningkatkan transparansi peraturan ekspor dan impor.

Sedangkan perluasan pasar ekspor dapat dilakukan dengan menjaga jumlah perjanjian perdagangan bilateral, regional dan multilateral, dan penjajakan pasar-pasar ekspor nontradisional.

Selain itu juga reorientasi fungsi atase perdagangan dan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia untuk menjadi agen intelijen bisnis guna mengetahui kebutuhan konsumen, serta mengoordinasikan promosi perdagangan agar dapat dilakukan dalam skala besar secara efisien untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Selanjutnya, peningkatan ekspor jasa dapat dilakukan antara lain dengan pengembangan e-dagang, teknologi dan bisnis berbasis internet, serta potensi ekspor jasa di bidang desain, arsitektur, akuntansi, serta teknologi komunikasi dan informasi.

"Tahun 2018-2019, perekonomian dunia diprediksi tumbuh 3,9 persen, dan Indonesia 5,4 persen. Indonesia harus dapat menggunakan momentum ini untuk melanjutkan reformasi sehingga dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkesinambungan," kata Enggartiasto.

Dalam rakor tersebut mengidentifikasi empat arah kebijakan utama guna mempercepat pengembangan industri berorientasi ekspor. Pertama, pengembangan kawasan industri secara menyeluruh, didukung insentif yang memadai dan infrastruktur yang berkualitas.

Kemudian, penyediaan sumber daya manusia yang mampu mengimbangi aplikasi teknologi dan inovasi di manufaktur.

Ketiga, perluasan akses pasar melalui perjanjian perdagangan, dan yang terakir adalah keterkaitan industri domestik dengan rantai nilai global.

Baca juga: Presiden puji peningkatan nilai ekspor Indonesia
Baca juga: Dua strategi pemerintah dongkrak pertumbuhan ekonomi nasional

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018