Kepala Hubungan Masyarakat dan Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, dr Pesta Parulian Muarif Edward kepada wartawan di Surabaya mengumumkan Robi meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 05.50 WIB.
"Luka bakarnya mencapai 82 persen. Robi mengalami perburukan semua fungsi organ tubuh. Pukul 02.00 WIB dini hari tadi mengalami `sepsis` atau tubuhnya bereaksi hebat terhadap infeksi yang dideritanya," katanya.
Dia mengatakan tim dokter telah berupaya mengerahkan alat bantu penolong untuk menangani sepsis yang dideritanya. Namun pria berusia 34 tahun, warga Dukuh Karangan, Babatan, Wiyung, Surabaya, itu akhirnya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada sekitar pukul 05.50 WIB.
Pesta memaparkan, 82 persen luka bakar yang diderita Robi, juga menyerang paru-parunya. "Sejak dirawat di RSUD Dr Soetomo, semua organ vitalnya sudah kita beri alat bantu. Pernafasan pun sudah diambil alih total," ujarnya.
Berbeda dengan kekasihnya, Eni, menurut Pesta, selama dirawat di RSUD Dr Soetomo, kondisinya justru terus mengalami penyembuhan.
Perempuan berusia 42 tahun, warga Jalan Srigading, Desa Oro-oro Ombo, Kartoharjo, Madiun, itu semula mengalami luka bakar sekitar 65 persen.
"Eni sekarang sudah dipindahkan ke ruangan khusus perawatan luka bakar level rendah. Sudah sadar dan bisa berkomunikasi," katanya.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Wiyung Surabaya Inspektur Polisi Dua Sumarno memastikan kedua korban yang melakukan percobaan bunuh diri tersebut adalah pasangan selingkuh, salah satunya dikuatkan oleh kartu identitas KTP-nya yang masing-masing tercatat sudah menikah.
Polisi juga telah bertemu dengan istri sah Robi beserta tiga orang anaknya yang masih berusia kecil-kecil di rumah Dukuh Karangan, Babatan, Wiyung, Surabaya.
"Menurut pemilik kos, setiap kali Robi berkunjung, keduanya selalu terlibat cekcok," ujarnya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018
