Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA News) - Petani tembakau di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mulai menyemai bibit tembakau jenis Voor Oogst Paiton pada awal April 2018 menjelang musim tanam di wilayah setempat.

"Saya baru mengolah lahan sejak tiga hari lalu dan setelah dibuat petak lahan, kemudian bidang lahan dipukul-pukul sampai halus dan baru ditaburi pupuk dan bibit, sehingga prosesnya mungkin membutuhkan waktu 10 hari dari olah lahan sampai memberi pupuk," kata salah seorang penyemai tembakau, Mahmud, di Probolinggo, Senin.

Lokasi penyemaian bibit tembakau dapat terlihat di Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan dan Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan karena banyak petani yang sudah melakukan penyemaian tembakau Voor Oogst Paiton.

Mahmud memiliki lahan seluas 750 meter persegi dan membuat 10 bidang tanah masing-masing berukuran 1 meter dikali panjang lahan dan lahan itu setiap hari harus disiram, usai ditanami bibit tembakau.

"Penyiramannya empat kali sehari dan baru panen bibit perdana sekitar 45 hari. Tetapi 3 hari setelah panen, langsung ditaburi bibit lagi dan bibit tembakau itu akan dijual mulai Mei sampai Agustus 2018," katanya.

Dalam kurun waktu itu, lanjut dia, setiap bidang lahan penyemaian bisa memanen sekitar 150 ribu bibit tembakau, sehingga dalam satu petak lahan ukuran 750 meter persegi bisa menghasilkan 1,5 juta bibit tembakau dalam kurun waktu tiga bulan.

"Harga jual bibit tembakau pada musim tanam tahun lalu sekitar Rp40 ribu per 1.000 bibit, sehingga kami berharap harga bibit tembakau tetap bagus tahun ini," ujarnya.

Baca juga: Pembatasan impor bahan baku berpotensi ganggu ekspor

Baca juga: Emil janji perkuat ekspor tembakau di Jatim

Baca juga: Desa wisata Temanggung diminta sediakan kopi dan tembakau lintingan

Baca juga: ITGA deklarasikan keberlanjutan usaha tani tembakau di Lombok


Penyemai tembakau lainnya Suryanah mengatakan pihaknya mengelola lahan dengan luasan hampir sama dengan yang dimiliki Mahmud, namun pihaknya mengelola lahan untuk penyemaikan bibit tembakau secara bertahap.

"Ada satu bidang lahan yang sudah ditaburi bibit dan ditutup jerami, namun ada yang masih penaburan pupuk, ada lahan yang masih diolah, sehingga waktu panen bibit tembakau tidak bersamaan, tetapi berkelanjutan," katanya.

Di sisi lain, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Probolinggo sudah melakukan pembinaan terhadap petani tembakau Voor Oogst Paiton dan tembakau Jawa untuk meningkatkan kualitas dan produksi tembakau dalam pemenuhan kekurangan kebutuhan tembakau nasional.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018