Jakarta (ANTARA News) - Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Profesor KH Ahmad Satori Ismail mengatakan keributan tidak akan menyelesaikan persoalan bangsa, sehingga sudah selayaknya dihentikan.

"Rasulullah SAW kalau menghadapi problematika besar, maka dia langsung kembali pada Allah SWT dengan melakukan salat," kata Kiai Satori dikutip dari siaran pers, di Jakarta, Selasa.

Artinya, kata guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, sebagai bangsa yang berketuhanan, selain ada ikhtiar juga perlu kembali kepada ajaran agama.

"Begitu juga bila ada suatu bangsa menghadapi banyak masalah, seharusnya bangsa itu bukan malah ribut atau bahkan pecah, tapi harus kembali kepada Allah SWT untuk meminta solusinya," katanya.

Menurut dia, hal itu merupakan salah satu hikmah Isra Mikraj. Ia menuturkan Isra Mikraj, di mana Rasulullah pertama kali menerima perintah salat lima waktu, terjadi ketika umat Islam dalam kondisi hidup yang sulit, ditindas, dan banyak hal berat yang dihadapi.

"Hubungan dengan Allah yang erat akan menghasilkan berbagai macam solusi," kata pengasuh Pondok Pesantren Modern Al Hassan, Jatikramat, Bekasi ini pula.

Dikatakannya, kalau bangsa ini ingin aman tenteram, damai, maka harus benar-benar taat ajaran agama masing-masing karena setiap agama menyuruh pada kebaikan.

Ia pun mengimbau agar persatuan antaranak bangsa terus diperkokoh.

Islam, kata Kiai Satori, tidak hanya menyerukan persaudaraan antarsesama muslim, tetapi juga sesama warga bangsa dan sesama manusia.

Ia mengatakan potensi perpecahan, radikalisme, terorisme yang mengancam keutuhan NKRI tetap harus diwaspadai, termasuk ancaman dari luar negeri.

Menurut dia, perang di Timur Tengah terjadi karena skenario politik dari negara-negara lain, dan itu tidak boleh terjadi di Indonesia.

Baca juga: Ikadi: perkuat toleransi antarumat agar tidak mudah diadu domba

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018