Palu (ANTARA News) - Masyarakat Kecamatan Banggai Tengah, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah kini telah menikmati penyaluran layanan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga yang telah diprogramkan pemerintah pusat melalui PT Pertamina (Persero).

General Manager Pertamina MOR VII Wilayah Sulawesi, Tengku Fernanda di Banggai Laut, Rabu, mengatakan, bahwa program BBM satu harga diprioritaskan pada daerah terluar, terpencil, dan terdepan (3T).

Pada 2018, papar Tengkuh, tiga kabupaten tersentuh program BBM satu dari Pertamina yakni Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut, dan Kabupaten Sigi.

"Dengan telah beroperasinya SPBU Regular di Desa Timbong Mominit Kabupaten Banggai Laut maka Pertamina MOR VII sudah merealisasikan dua dari sembilan titik target lokasi tahun ini untuk wilayah Sulawesi," ungkap, Tengku saat peresmian SPBU reguler dan pengperasian BBM satu harga di Banggai Laut.

Ia menjelaskan, Lokasi BBM satu harga yang sudah dioperasikan sebelumnya yakni di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepualaun, sementara tahun sebelumnya Pertamina sudah merealisasikan lima dari empat target lokasi BBM satu harga.

Sebelum hadirnya program BBM satu harga, urainya, masyarakat Banggai Laut sulit mengakses BBM dengan harga yang normal, ditingkat pengecer BBM Jenis premium dijual hingga seharga Rp 13.000/liter, hal ini sebagi upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuan konsumsi BBM kepada msyarakat hingga ke daerah yang sulit dijangkau.

Setelah terealisasi program tersebut, kini masyarakat setempat bisa menikmati BBM jenis premium sesuai harga nasional Rp6.450/liter, sedangkan BBM jenis solar subsidi Rp5.150/liter.

"Program BBM satu harga diprioritakan untuk pelayanan BBM jenis premium dan solar," ujarnya.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harya Adityawarman menyatakan, bahwa melalui program BBM Satu Harga, Pemerintah bersama Pertamina berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh Indonesia.

Sampai dengan April 2018, urainya, secara nasional pemerintah melalui Pertamina telah merealisasikan pengoperasian lembaga penyalur BBM satu harga sebanyak 58 titik di daerah-daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal.

Harya mengaku, realisasi BBM satu harga memang tidak mudah seperti yang dibayangkan, karena lokasinya yang jauh dan terpencil serta umumnya sulit dicapai dengan alat transportasi.

"Kami harap pengelola SPBU dapat menjaga kualitas layanan sesuai standar Pertamina. Disamping itu, Pemda Banggai Laut kami minta agar mengawasi penyaluran BBM ke masyarakat, sehingga tepat sasaran dan berkelanjutan," tutur, Tengku.

Pewarta: Fauzi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018