Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan tidak ingin menjadi presiden, dan itu ia buktikan dengan tidak memasang baliho untuk mempromosikan diri, tetapi benarkah ia tidak mau?.

"Kalau saya ditanya selalu jawaban saya, saya tidak ingin menjadi presiden, tidak ingin tidak sama dengan tidak mau," ujar dia dalam kuliah umum di Para Syndicate, Jakarta, Kamis.

Tidak ingin bukan berarti tidak mau, dan Mahfud MD sambil berkelakar mengatakan bagaimana menyatakan mau kalau tidak ada yang menawari.

Untuk menjadi calon presiden atau wakil presiden, tutur dia, memerlukan pinangan partai politik dan koalisi sesuai yang disepakati.

"Jawaban saya kepada yang menawari saya saja nanti," ucap Mahfud MD.

Sementara terkait dengan tokoh-tokoh yang namanya disebut-sebut dalam sejumlah survei untuk calon presiden dan calon wakil presiden, Mahfud MD menilai semua tokoh bagus.

"Bagus semua tokoh yang ada. Prabowo, Gatot Nurmatyo bagus. Anies, Muhaimin, Romahurmuziy, Airlangga, Sri Mulyani, mudah-mudahan jadi wapres semua," tutur dia.

Ia mengatakan keseluruhan teori tentang pemimpin dikembalikan pada merah dan putih, yakni merah berani bertindak dan putih bersih dan jujur.

Apabila hanya berani, tetapi tidak jujur tentu tidak baik, sebaliknya kalau hanya putih berarti tidak berani bertindak karena diperlupkan pemimpin yang dapat menegakkan keadilan, jujur dan mengayomi rakyatnya.

Baca juga: Mahfud MD tak ingin tanggapi isu cawapres

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018