Bekasi (ANTARA News) - Satuan Lalu Lintas Polrestro Bekasi Kota, Jawa Barat, kembali menerapkan koridor khusus sepeda motor di sepanjang lintasan Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kamis, yang sempat terhenti selama lebih dari setahun.

"Mulai hari ini diaktifkan jalur khusus kendaraan roda dua di sepanjang Jalan Ahmad Yani dalam rangka penilaian Road Safety Partnership Action 2018 tingkat nasional dari Mabes Polri," kata Kasatlantas Polrestro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Harry Sulistiadi di Bekasi.

Menurut dia, latar belakang dipilihnya Jalan Ahmad Yani sebagai implementasi program keselamatan berkendara itu dikarenakan jalur protokol itu menjadi salah satu kawasan tertib lalu lintas di wilayah setempat.

Jalan sepanjang lebih kurang 2,5 kilometer itu menjadi salah satu titik penilaian dari Tim Road Safety Partnership Action 2018.

"Jalur khusus roda dua itu kita terapkan mulai dari depan Bekasi Cyber Park (BCP) hingga Jembatan Layang KH Noer Alie Summarecon Bekasi," katanya.

Implementasi program itu dilakukan dengan menandai jalur khusus sepeda motor menggunakan cat merah serta pemasangan rambu krucut di sepanjang sisi lintasannya agar motor dan mobil tidak tercampur di badan jalan.

"Pemotor yang ingin akses Jembatan Layang Summarecon masih bisa mengambil lajur kanan (jalur mobil) dan ada petugas yang menjaga keamanan di lokasi," katanya.

Satlantas Polrestro Bekasi Kota bersama Dinas Perhubungan Kota Bekasi pernah menerapkan kebijakan yang sama di Jalan Ahmad Yani pada periode 2013-2016, namun sempat terhenti sejak akhir 2016 hingga awal April 2018.

Situasi itu berlangsung pascapembangunan infrastruktur pelebaran Jalan Ahmad Yani berupa pebongkaran median jalan di dua jalurnya serta pembuatan pedestrian Jalan Ahmad Yani.

Salah satu pengendara Mifta Hilmy (40) menyambut baik program tersebut, namun dirinya mengkritisi masih adanya angkutan umum yang masuk jalur khusus motor untuk menepi ke bahu jalan menurunkan atau menaikan penumpang.

"Bagus sih, tapi kenapa masih ada angkot yang masuk jalur khusus motor. Kasian pemotor yang harus berhenti paksa karena angkot menurunkan penumpang. Jadinya malah macet," katanya.

Pengendara lainnya Afief DC (27) berharap agar personel Polantas yang bertugas di lokasi turut menertibkan oknum sopir angkot yang menganggu lintasan motor.

"Saya jadi ikut-ikutan macet disebabkan banyaknya angkutan umum yang berhenti di jalur lambat," katanya.

Baca juga: Pelni siap angkut 6.000 motor dalam mudik gratis Lebaran 2018

Baca juga: Presiden-Ibu Negara Keliling Asmat naik motor

Baca juga: Foto-foto dan video Jokowi bermotor Chopper "touring" di Sukabumi

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018