Washington (ANTARA News) - Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan pada Kamis (19/4) bahwa pemberi pinjaman multilateral itu akan menaikkan pinjaman ke negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah dari waktu ke waktu.

Kim membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang rencana peningkatan modal 13 miliar dolar AS untuk Bank Dunia dan praktik-praktik peminjamannya yang akan dibahas selama pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia akhir pekan ini.

Sekitar 7,5 miliar dolar AS dari peningkatan modal akan diberikan kepada Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD), unit pemberi pinjaman utama kelompok, dan 5,5 miliar dolar AS akan diberikan kepada International Finance Corporation (IFC), unit pemberi pinjaman untuk sektor swasta kelompok itu, menurut laporan media lokal.

Sementara banyak dewan gubernur Bank Dunia ingin memfokuskan pinjaman kepada negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah, rencana peningkatan modal tidak menargetkan perubahan pinjaman ke negara-negara tertentu, kata Kim pada konferensi pers.

"Tidak ada dalam perjanjian yang kami tempatkan bersama dan persembahkan kepada para gubernur yang memberikan komentar tentang pinjaman negara tunggal," katanya, seperti dilansir Xinhua.

"Ini tentang bagaimana kami berpikir tentang tingkat pendapatan dan bagaimana Kelompok Bank Dunia dapat terus menjadi mitra dan mendukung semua negara anggota kami," ia berpendapat.

Kim mengatakan peningkatan modal untuk IFC berarti bahwa unit pemberi pinjaman itu akan dapat "berbuat lebih banyak di negara-negara berpenghasilan menengah dan lebih tinggi juga."

"Jadi hanya untuk memperjelas tentang ini, tidak ada dalam perjanjian yang menargetkan negara tertentu," katanya.

(UU.A026)
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018