Havana (ANTARA News) - Presiden baru Kuba Miguel Diaz-Canel, yang dipilih sebagai pengganti Raul Castro, berjanji tidak hanya akan memastikan pulau Karibia melanjutkan “revolusi,” tapi juga reformasi ekonomi, Kamis (19/04).

“Mandat yang diberikan rakyat kepada badan legislatif ini yaitu melanjutkan revolusi Kuba pada momen bersejarah yang penting ini, yang akan ditandai dengan apa yang harus kita lakukan untuk menerapkan model ekonomi” yang diberlakukan Castro, katanya seperti dikutip AFP, Kamis (19/4).

"Saya datang untuk bekerja, dan bukan membuat janji," katanya di  Majelis Nasional, yang 605 delegasinya memilih dia dalam pemungutan suara pada Rabu.

Dia berjanji tidak hanya berpegang pada warisan komandan Fidel Castro, tetapi juga untuk contoh, nilai-nilai dan ajaran Jenderal Raul Castro.

Castro, yang masih menjabat sebagai ketua Partai Komunis yang berkuasa, akan "mengawasi keputusan paling penting untuk masa kini dan masa depan bangsa kita."

Diaz-Canel (57), menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk naik ke jajaran petinggi partai, dinobatkan sebagai calon presiden tunggal, Rabu, dan secara resmi dipilih sebagai presiden, Kamis, untuk masa jabatan lima tahun.

Dia mengambil alih jabatan sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-58.
 

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018