Jakarta (ANTARA News) - Point guard Satria Muda (SM) Pertamina Hardianus Langkudu mengatakan dengan diraihnya gelar kampiun Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017-2018, membuktikan bahwa timnya bukanlah "anak bawang" namun sang juara.

Gelar juara tersebut dipastikan setelah mendapatkan kemenangan kedua final IBL 2017-2018 di partai ketiga di Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Minggu malam, atas Pelita Jaya (PJ) Basketball dengan skor 69-64.

"Saya senang berhasil menang. Ini juga momen balas dendam karena kami sempat diejek anak bawang. Kami membuktikan momen bukan anak bawang, tetapi sang juara," kata Hardianus selepas laga final ketiga.

Dengan diisi sebagian besar pemain muda, SM berhasil membalaskan gagalnya mereka menjuarai IBL 2016-2017 setelah dikalahkan oleh Pelita Jaya 2-1 dengan kemenangan di kandang Satria Muda, Britama Arena.

"Saya senang bisa menang di kandang Pelita Jaya. Kami berhasil membuktikan walau kalah jumlah dan pengalaman tetapi kami juara. Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan di final IBL tahun lalu. Tahun depan, tentu ingin juara lagi, siapa yang tidak ingin menjadi juara," kata Hardianus.

Satria Muda Pertamina keluar sebagai kampiun IBL Pertalite 2017-2018 setelah menumbangkan juara bertahan Pelita Jaya 2-1.

Menurut Wakil Presiden Satria Muda, Rony Gunawan, suksesnya SM untuk meraih kampiun, buah dari kerja keras tim terutama setelah kekalahan tahun lalu oleh Pelita Jaya.

"Kekalahan tahun lalu sangat memotivasi. Kejadian sama seperti Pelita Jaya saat ini, kami peringkat pertama tetapi dikalahkan. Kemenangan ini sangat bagus terutama untuk para pemain muda, mereka dapat motivasi mental," kata Rony.

Sementara itu, pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh, mengatakan dengan skuat saat ini, seharusnya dipertahankan untuk musim depan.

"Bagusnya dipertahankan sih, namun kita lihat nanti bicarakan lagi. Saat ini saya belum mau fokus untuk hal-hal yang seperti itu, saya mau tidur nyenyak dulu setelah final ini," kata Youbel di lokasi yang sama.
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018