Johannesburg (ANTARA News) - Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, pekan ini akan kembali menjadi perhatian dengan penghormatan dari para tokoh dunia serta legenda sepakbola pada hari ulang tahunnya yang ke-89. Simbol anti-apartheid itu pada 2004 secara resmi mengumumkan pengunduran diri dari kegiatan publik. Namun, pada ulang tahunnya yang jatuh hari Rabu pekan ini, para rekannya sesama mantan pemimpin dunia, datang ke Johannesburg untuk mendeklarasikan suatu lembaga pemikir (think tank). Lembaga itu bertujuan membahas masalah-masalah paling mendesak bagi dunia saat ini. Pada malam harinya, Mandela akan hadir dalam pertandingan sepak bola yang diselenggarakan sebagai penghormatan bagi dirinya, di Cape town. Pertandingan sepakbola itu akan menghadirkan legenda seperti Pele dan Ruud Gullit. Presiden Afsel yang pertama berkulit hitam itu, selama menjabat pada periode 1994-1999, dikenal sering menyerahkan urusan kenegaraan sehari-hari kepada orang yang sekarang menjadi penerusnya, Thabo Mbeki. Meski begitu, dia bukan orang yang hanya duduk dan berleha-leha di masa tuanya. "Di antara kita, ada yang akan makin banyak kegiatannya setelah tidak menjabat," kata Mandela kepada Tony Blair, saat perdana menteri Inggris itu berkunjung ke Afsel, bulan Mei. Mandela kadang bercanda dirinya "hanyalah seorang renta", namun Blair dan para pemimpin lainnya masih menyambanginya di Afsel, sedangkan istrinya yang ketiga, Graca Machel, berada di Mozambique. Para tamunya pada Rabu ini antara lain adalah mantan presiden AS, Jimmy Carter dan mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan. Mereka akan hadir dalam peluncuran lembaga pemikir yang bertujuan memberikan sumbangsih "kearifan, kepemimpinan yang independen dan integritas dalam menghadapi beberapa masalah tersulit di dunia." Mandela sejak pensiun pada Juni 2004, tidak lagi bersedia diwawancara, namun dia telah menyatakan kesediaan untuk hadir dalam konferensi pers pada Rabu bersama para koleganya itu. Mandela, dalam wawancara lewat surat elektronik (e-mail) yang diterbitkan pada akhir pekan oleh satu koran Afsel, mengatakan dirinya masih menaruh perhatian terhadap masalah-masalah utama yang dihadapi bangsa tersebut, yaitu pendidikan, kemiskinan, HIV/AIDS, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007