Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Ekonomi dan Keuangan, Taufik Kurniawan meminta pemerintah memperkuat fundamental ekonomi sebagai langkah mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah yang hampir menembus Rp14.000 per-dolar Amerika Serikat.

"Fundamental ekonomi kita harus diperkuat dan Bank Indonesia harus melakukan intervensi terhadap hal ini, sehingga rupiah pun dapat kembali menguat," kata Taufik dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan Pemerintah dan BI tidak bisa terus menerus menyalahkan kondisi global sehingga BI harus melakukan intervensi dan stabilisasi nilai tukar rupiah karena masyarakat tidak ingin kurs rupiah tembus Rp14.000 atau bahkan Rp15.000 per-dollar AS.

Dia khawatir pelemahan rupiah tersebut berdampak besar pada Indonesia karena selain memberikan pengaruh pada kondisi utang Indonesia, juga berpengaruh kepada dunia usaha.

Hal itu menurut dia terutama bagi usaha yang mengandalkan bahan baku impor dan transaksinya menggunakan dolar AS.

"Namun di sisi lain hal positif dapat didapatkan industri yang menjalankan ekspor, karena akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar," ujarnya.

Taufik yang merupakan politisi PAN itu menilai pengaruh eksternal memang ada terhadap pelemahan rupiah namun kondisi ekonomi dalam negeri dalam keadaan baik sehingga seharusnya rupiah dalam kondisi stabil.

Dia berharap antisipasi dari pemerintah dan BI dapat mempercepat penguatan rupiah, sehingga pelemahan ini hanya bersifat sementara saja.

Rupiah pada Selasa (24/4) menunjukkan penguatan di pasar spot, setelah sepanjang Jumat (21/4) dan Senin (23/4) terdepresiasi hingga menyentuh level paling parah sepanjang tahun di kisaran Rp13.900.

Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Selasa sore menguat sebesar 84 poin menjadi Rp13.878 dibandingkan posisi Selasa pagi.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018