Jakarta (ANTARA News) - Aktor Robert Downey Jr membuat orang-orang tertawa saat memberikan sepatah kata sebelum premiere film Avangers: Infinity War dimulai pada Senin (23/4) malam. 

"Aku akan mengucapkan beberapa kata. Semoga kalian semua membawa tas makan siang," ujar pria yang membantu peluncuran Marvel Cinematic Universe itu mengawali pidatonya. 

Downey lalu memberi penghormatan pada terobosan Marvel Studios, pimpinan Kevin Feige, telah membuat 19 film bertautan (sejauh ini). 

"Ini adalah keajaiban. Dan jika salah satu dari kami mengambil kredit itu, maka akan menjadi penghujatan," kata dia yang mendapat sambutan berupa tepuk tangan dari orang-orang yang hadir saat itu. 

Ketika tepuk tangan mereda, dia bernostalgia tentang kisah hidupnya yang kelam, mulai dari kecanduan, kehilangan pekerjaan karena terlibat dengan hukum dan melarikan diri dari kehidupan akibat peran Iron Man yang diberikan padanya. 

"Aku ingin berbicara tentang masa lalu, sekarang, dan masa depan. Masa lalu bagiku adalah 30 tahun ketergantungan, kebejatan, dan putus asa. Saat ini adalah momen kemuliaan bagi kita semua. Dan masa depan ...? selalu tidak pasti. Tapi melihat teman-teman dibelakangku ini,” katanya, menoleh ke belakang ke wajah koleganya, “sepertinya akan mencerahkan," papar dia. 

Dia lalu menyebut Marvel Cinematic Universe (MCU) sebagai“insiden yang terisolasi” dalam sejarah Hollywood. “Tidak ada satu pun dari kami yang bersaing satu sama lain," tutur Downey. 

Baca juga: "Avengers: Infinity War" diliputi rahasia

Baca juga: Siapa karakter Avengers: Infinity War terpopuler versi Google Trends?


Downey mengatakan menyutradarai film Marvel sangat berbahaya, walau dari luar terlihat mudah. Dia lalu menyoroti MCU yang diliputi berbagai kekurangan walau akhirnya melontarkan pujian karena ada perubahan. Downey menyebut duo pembuat film, Anna Bowden dan Ryan Fleck, yang saat ini menyutradarai Brie Larson di Captain Marvel, yang debutnya Maret mendatang, film MCU pertama dengan headline seorang pahlawan wanita.

"Sekarang setidaknya setengah tim adalah perempuan. Membuat film-film ini begitu memberatkan sehingga jelas merupakan pekerjaan wanita. Kami tidak tahu cara melakukannya,” katanya, melambai dengan canggung ke arah para rekan aktor yang berdiri di panggung. 

"Wakanda memerintah hari itu dan memang seharusnya demikian," kata Downey memuji Black Panther karena membawa pahlawan super ras hitam bersejarah pertama ke layar lebar dan telah menghasilkan pendapatan 1,3 miliar dolar di seluruh dunia.

Dia lalu bercanda bisa memainkan karakter seorang tentara Afrika-Amerika dalam sebuah film perang. Kalimatnya lantas mengundang tawa hadirin saat itu. 

Ketika tawa mereda, Downey berlagak bak bintang rock lalu berbicara soal kesetaraan. 

"Ini semua tentang perjuangan untuk kesetaraan. Seluruh gagasan adalah memberi ruang bagi orang lain untuk berhasil, dan melebihi harapan kami. (Film) mengundang kami untuk menyerah dan mencintai dan melayani," kata Downey. 

“Ini adalah metafora tentang bagaimana dunia kita seharusnya - atau bisa terjadi jika kita memperjuangkannya," sambung dia. 

Dia melihat mengintip catatannya lagi dan berkata, "Tulisanku emakin samar", lalu meluncurkan pujian untuk Gwyneth Paltrow, timnya di Iron Man yang mengulangi perannya sebagai Pepper Potts dalam Perang Infinity. 

Downey memanggilnya "First Lady of Marvel yang pertama". Dia juga menyebut nama Jon Favreau, sutradara film. 

Kemudian dia bersiap untuk menyerahkan mikrofon kepada direktur Infinity War, Joe dan Anthony Russo, yang belakangan diledek Downey mendapatkan "infus ICU" karena kelelahan menyelesaikan film.

Downey meremas catatannya dan menjelaskan bahwa dia mulai menulis pidato ini malam sebelumnya, usai kembali dari tur internasional untuk film Avengers ini. 

"Aku terlambat dan menulis ini, dan ... Aku pikir ini mungkin pidato terbesar yang pernah ditulis," kata dia dan lagi-lagi mengudang tawa dan tak lama dia mengakhiri pidato emosionalnya itu, seperti dilansir Entertainment Weekly. 

 

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018