Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional sofbol putra Indonesia terus mengupayakan untuk melaju ke empat besar Kejuaraan Sofbol Putra Asia ke-10 di Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, meski di laga pertama hari ketiga turnamen, Rabu (25/4), ditaklukkan Jepang 0-10.

"Kesempatan masih ada. Tersisa empat pertandingan lagi dan kami berusaha agar tidak kalah lagi," ujar asisten pelatih timnas sofbol Indonesia Leonard Djarkasih usai pertandingan lawan Jepang.

Dengan kekalahan dari Jepang, Indonesia sudah menelan dua kali hasil negatif dari empat pertandingan di Kejuaraan Asia tersebut karena pada hari kedua mereka takluk pada Filipina 4-6.

Pada dua partai lain skuat Merah Putih berhasil menaklukkan Malaysia 11-1 dan Hong Kong 15-7.

Berikutnya Indonesia harus menjalani empat pertandingan lanjutan demi mengamankan posisi empat besar yang bisa membuka peluang juara yakni menghadapi Singapura yang juga digelar pada Rabu (25/4) mulai pukul 12.30 WIB, lalu Thailand dan India pada Kamis (26/4) dan Taiwan pada Jumat (27/4).

Sementara terkait pertandingan melawan Jepang yang disebut-sebut sebagai tim terkuat di Kejuaraan Sofbol Putra Asia, Leonard Djarkasih menyebut hasilnya cukup bagus walau timnya kalah tanpa mencetak satu poin pun.

"Hasilnya tidak terlalu jelek karena kami bisa menahan Jepang sampai enam inning, sementara tim lain cuma bisa tiga inning. Jepang memang lebih siap dan lebih baik," kata Leonard.

Adapun dalam pertandingan melawan Jepang, Indonesia sengaja tidak menurunkan pitcher andalan asal Papua Barat Nelwan Yumame.

Menurut Leonard, hal itu sengaja dilakukan sebagai bagian dari strategi.

"Nelwan disiapkan untuk pertandingan berikutnya melawan Singapura," kata dia.

Ditemui terpisah, Nelwan Yumame bertekad memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Dia juga merasa yakin Indonesia bisa terus melaju di Kejuaraan Asia ke-10 dan lolos ke empat besar.

"Saya yakin 100 persen karena kami sudah maksimal saat latihan," ujar pitcher berusia 22 tahun tersebut.

Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018