Jakarta (ANTARA News) - Investor Hong Kong yang hadir dalam seminar "Kerja sama Strategis Indonesia-Hong Kong dalam Belt and Road Initiative" didorong untuk segera melakukan investasi sebelum Pemilu 2019.

Pemimpin CT Corp Chairul Tanjung dalam seminar tersebut di Jakarta, Rabu, mengatakan wajar jika investor asing banyak yang mengkhawatirkan tahun Pemilu sebagai salah satu pertimbangan dalam menanamkan investasi.

"Investor pasti ingin memastikan untuk mengamankan investasinya. Tidak hanya bagi investor asing, tapi juga domestik. Mereka biasanya akan `wait and see`," katanya.

Namun, mantan Menko Perekonomian itu mengatakan Presiden Jokowi pernah mempertanyakan sikap "wait and see" karena pandangan tersebut dinilai aneh.

Sebagai investor dan orang asli Indonesia, Chairul mengaku telah berpengalaman berinvestasi di Tanah Air. Ia pun meyakini tahun Pemilu tidak akan mempengaruhi perekonomian.

Ia pun mengaku pernah berinvestasi sebelum Pemilu dan melanjutkannya hingga setelah Pemilu yang ternyata mengalami perekonomian yang terus tumbuh.

"Saya meyakini situasi politik dapat dikendalikan. Lalu setelah Pemilu, biasanya ekonomi tumbuh sehingga saya dapat manfaat dibandingkan mereka yang baru mulai investasi setelah perekonomian membaik," katanya.

Chairul menambahkan, atas pengalaman itu, ia menjamin kondisi tahun politik yang banyak dikhawatirkan investor tidak akan berdampak terhadap perekonomian.

"Saya sudah melakukan itu, dan kami kalahkan (kekhawatiran) itu. Saya bisa bilang begitu karena saya sudah melakukannya. Jadi saya minta Anda jangan `wait and see` lagi. Langsung saja berinvestasi sekarang," katanya kepada pada investor asal Hong Kong.

Baca juga: Presiden minta pengusaha laporkan hambatan perizinan investasi

Baca juga: Pelemahan rupiah picu asing menyesuaikan investasi

Baca juga: Masyarakat diingatkan cermat terhadap produk investasi ilegal

Baca juga: BKPM: sejuta lapangan kerja berasal dari investasi

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018