Banda Aceh (ANTARA News) - Empat korban meledak dan terbakarnya sumur minyak di Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, menjalani perawatan medis intensir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUDZA) Banda Aceh.

Staf Humas RSUDZA Banda Aceh Anton Kuswarjanto di Banda Aceh, Rabu, mengatakan, empat korban tersebut dalam perawatan intensif tim dokter rumah sakit.

"Korban saat ini sedang dalam penanganan medis oleh tim dokter. Seorang di antaranya segera menjalani operasi. Kondisi korban luka bakar," sebut dia.

Adapun empat korban ledakan sumur minyak tersebut yakni Adnan Saputra, 30 tahun, warga Mutiasa, Kabupaten Pidie. Serta Efendi Hamid, 61 tahun, Rizki Maulansyah, 23 tahun, dan Ishak Hardi, 48 tahun, ketiganya warga Rantau Peureulak, Aceh Timur.

Anton menyebutkan, sebenarnya ada lima korban yang dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh. Namun, dalam perjalanan korban meninggal dunia. Korban meninggal dunia atas nama Alhusairi, 21 tahun, warga Punge Blangcut, Banda Aceh.

Baca juga: Korban tewas ledakan sumur minyak di Aceh jadi 15 orang

"Korban meninggal dunia di Saree, Aceh Besar saat dalam perjalanan. Korban sudah dibawa keluarganya," kata Anton Kuswarjanto menyebutkan.

Ditanya soal kondisi korban, Anton menyatakan dirinya tidak bisa menyampaikan bagaimana keadaan korban. Namun, korban dalam penanganan intensif akibat luka bakar.

"Nanti, direktur rumah sakit yang akan menyampaikan bagaimana kondisi korban. Namun yang bisa kami sampaikan sekarang, seorang korban atas nama Efendi Hamid sudah masuk kamar operasi," kata Anton Kuswarjanto.

Sebelumnya, sumur pengeboran minyak yang dikelola masyarakat Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, meledak dan terbakar, Rabu (25/4) sekitar 02.00 WIB.

Baca juga: Tumpahan minyak picu kebakaran di sumur minyak Aceh Timur

Data Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan korban meninggal dunia 16 orang, 43 orang korban luka yang kini dirawat di sejumlah rumah sakit, dan lima rumah terbakar.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018