Rantauprapat, Sumut (ANTARA News) - Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri melakukan penyelidikan terhadap kapal boat tipe C3 Sat Polair untuk mengetahui penyebab kecelakaan yang menewaskan Wakapolres Labuhanbatu Kompol Andi Chandra.

Tim yang dipimpin Kombes Pol Putut Prayogi itu bergerak ke lokasi kejadian didampingi Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang, bersama dua orang teknisi perkapalan menuju perairan Desa Sei Lumut, Kecamatan Panai Hilir, Rabu.

Para penyidik Baharkam Polri, diketahui mendatangi lokasi kejadian kapal boat yang terletak di perairan Sei Palas dan melihat kondisi barang bukti kapal boat di Kantor Sat Polair Polres Labuhanbatu di Jalan TPI, Sei Berombang.

Peninjauan itu dianggap perlu dengan mengumpulkan data-data kapal boat, data lapangan hingga saksi-saksi.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang ketika dihubungi belum bersedia memberikan tanggapan.

Sebelumnya, Sabtu (21/4) Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang dan Wakapolres Kompol Andi Chandra menghadiri undangan Bupati Pangonal Harahap di daerah pesisir bersama delapan personil di Kecamatan Panai Hilir.

Untuk mempersingkat perjalanan yang berjarak sekira 100 kilometer, rombongan transit menyeberang menggunakan kapal boat tipe C3 milik Sat Polair dari Kecamatan Panai Hulu.

Usai menghadiri pesta pernikahan putra ke-2 bupati itu, rombongan kembali menyeberang dan selanjutnya menuju Kota Rantauprapat yang berjarak 80 kilometer.

Naas, dalam 10 menit berlayar kapal yang ditumpangi mengalami kecelakaan menabrak tangkul beting dan merusak lambung kapal yang minim peralatan penyelamatan seperti rompi pelampung atau life jaket.

Dalam situasi itu, air masuk dengan cepat sehingga membuat panik seluruh penumpang dan melompat ke laut yang tidak jauh dari barisan pohon bakau. Namun, Wakapolres tidak terlihat muncul dalam air yang berwarna kecoklatan tersebut.

Diduga kuat, almarhum Kompol Andi Chandratidak sempat menyelamatkan diri, meninggal dunia tenggelam terperangkap dalam ruangan kapal speed boat dengan spesifikasi panjang 6 meter lebar 2 meter dan tinggi sekira 3,5 meter itu.

Jasadnya ditemukan terapung mengunakan PDL lengkap kepolisian di koordinat N 2 33 11 E 100 82, setalah 18 jam pencarian bersama tim Polres Labuhanbatu, Polair, BPBD, KPLP, TNI AL dan masyarakat nelayan dengan mengunakan 15 kapal kayu mau pun perahu karet, Minggu (22/4).

Pewarta: Juraidi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018