Jakarta (ANTARA News) - Samsung meluncurkan Galaxy S9 dan Galaxy S9+ dalam gelaran Mobile World Congress (MWC) 2018 pada akhir Februari, dan ponsel ini mulai menggebrak toko pada pertengahan Maret.

Sebulan kemudian, 8 juta unit seri premium terbaru milik Samsung itu telah dikirimkan, sama dengan jumlah Galaxy S8 pada tahun lalu.

Angka perkiraan ini diterbitkan oleh perusahaan analis Canalys yang memprediksi kinerja yang lebih kuat untuk duo itu tahun ini dibandingkan dengan pendahulunya.

"Mengingat bahwa Galaxy S9 bukanlah langkah besar dari S8, kinerjanya benar-benar mengesankan," kata Ben Stanton, analis Canalys, dilansir dari GSM Arena.

Hasil yang dinilai sangat baik itu berasal dari "peningkatan yang signifikan terhadap strategi go-to-market Samsung" dan perluasan peluncuran pasar awal. Samsung juga memberikan diskon kepada pengguna untuk program trade-in.

Canalys juga membandingkan performa Samsung dengan rivalnya, Apple, selama kuartal terakhir.

"Kinerja iPhone X di Q1 adalah indikasi yang jelas dari tantangan yang dihadapi smartphone premium saat ini," kata Tuan Ahn Nguyen dari Canalys.

Sementara kecenderungan saat ini fitur premium diperkenalkan di perangkat yang lebih terjangkau, Samsung berhasil mengatasi masalah tersebut dengan program trade-in dan penawaran yang digerakkan oleh mitra.
 

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018