Jakarta (ANTARA News) - Anthony Sinisuka Ginting yang harus tersingkir pada laga putaran kedua Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (Badminton Asia Championships/BAC) 2018 kategori perorangan mengaku mendapat pelajaran berharga dari lawannya kali ini, Lee Chong Wei.

Pelajaran tersebut, lanjut Ginting, dari aspek dengan cepatnya pemain nomor satu Malaysia tersebut untuk bangkit setelah kalah di gim pembuka dari Ginting.

"Tadi saya melihat kalau pemain sekelas Chong Wei juga bisa mengalami keadaan dimana feeling nya tidak enak, tidak bisa langsung masuk ke permainan. Tapi dia bisa mengatasinya di game kedua dan ketiga," kata Ginting dalam keterangan PP PBSI yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dalam pertandingan yang dihelat di stadion Wuhan Sports Center, Wuhan, China, Kamis waktu setempat, Ginting harus mengakui kekalahan dengan skor 21-16, 9-21, 11-21 dari Chong Wei yang merupakan peraih tiga medali perak Olimpiade tersebut.

"Di gim pertama, Chong Wei banyak membuat kesalahan sendiri, mungkin karena ini pertemuan pertama kami. Dari awal, pelatih saya sudah menginstruksikan untuk banyak inisiatif menyerang. Di gim kedua, Chong Wei mengubah permainan dan dia sudah mulai enak mainnya," kata Ginting.

Pada game ketiga pertandingannya melawan Chong Wei, Anthony terpeleset saat kedudukan 8-12, dan menyebabkan cedera engkel yang dideritanya sejak Prancis Terbuka 2017 kembali kambuh, bahkan sampai ia meminta pertolongan dokter pertandingan.

"Kondisi kaki saya cukup mengganggu, padahal waktu masuk lapangan itu usaha untuk tidak dirasakan dan tidak diingat-ingat cederanya. Kurang lebih berpengaruh ke penampilan saya, saya jadi ragu-ragu kalau melangkah yang agak jauh," kata Ginting.

Sementara itu, Jonatan Christie juga tak berhasil melangkah ke perempat final setelah ditundukkan Ng Ka Long Angus (Hong Kong), dengan skor 19-21, 21-12, 15-21.

Dengan hasil yang diperoleh Ginting dan Jonatan di putaran dua Kejuaraan Asia 2018 ini, Indonesia dipastikan tidak memiliki lagi perwakilan tunggal putra.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018