Solo (ANTARA News) - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menyatakan masyarakat mulai banyak memanfaatkan perbankan syariah untuk menempatkan dana mereka.

"Kondisi ini berdampak pada kenaikan kinerja di tempat kami," kata Manajer Area Mandiri Syariah Area Surakarta Zulfikar di Solo, Kamis.

Ia mengatakan dari sisi aset, per triwulan I tahun ini tumbuh dibandingkan bulan Desember 2017. Berdasarkan data, dikatakannya, Mandiri Syariah mengalami pertumbuhan dari Rp2,0 triliun menjadi Rp2,1 triliun.

Selanjutnya, untuk penyaluran pembiayaan per bulan Maret 2018 naik sebesar 1,8 persen, yaitu dari Rp900,8 miliar di bulan Desember 2017 menjadi Rp916,7 miliar. Sedangkan untuk dana pihak ketiga, dikatakannya, pada periode yang sama tumbuh 10,8 persen dari Rp1,39 triliun menjadi Rp1,54 triliun.

Ia mengatakan untuk "non performing financing" (NPF) atau kredit macet hingga akhir tahun lalu sebesar 1,35 persen.

Ia menilai melihat kinerja Mandiri Syariah yang cukup baik berdampak positif pada meningkatnya kepercayaan nasabah kepada bank tersebut.

Sementara itu, Manajer Mandiri Syariah Kantor Cabang Urip Sumoharjo Sri Mulyaningsih mengatakan ada beberapa produk yang ditawarkan oleh Bank Mandiri Syariah tersebut, yaitu tabungan haji atau umrah, gadai emas, pembiayaan kepemilikan rumah atau BSM Griya, dan pembiayaan kendaraan bermotor atau BSM Oto.

"Fokus kami di BSM Griya ini untuk kepemilikan rumah baru, apartemen, ruko, dan rumah kedua. Jangka waktu 10-20 tahun tergantung fasilitas yang diajukan. Pengajuan rumah baru dari nasabah PNS bisa sampai 20 tahun, sedangkan swasta 10 tahun," katanya.

Sedangkan mengenai investasi emas antam, menurut dia, merupakan investasi yang menarik karena likuiditas yang sangat tinggi.

"Misalnya ketika butuh uang cepat bisa langsung jual emasnya, mudah dan minimal tidak rugi karena harga cenderung stabil bahkan naik, sifatnya risiko sedang," katanya.

Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018