Makassar (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan saat ini ada dua kampus asal Australia yang telah memenuhi persyaratan untuk beroperasi di Indonesia.

Menristekdikti Mohamad Nasir di Makassar, Jumat, mengatakan kedua kampus itu masing-masing Melbourne University dan Royal Melbourne Institute of Technology University (RMIT University).

"Sudah ada (kampus) yakni Melbourne University yang posisinya merupakan peringkat pertama di Australia serta menduduki rangking 15 dunia kalau tidak salah," jelasnya.

Begitu pula dengan RMIT University (Royal Melbourne Institute of Technology University) Australia masuk peringkat 240-an atau berada pada posisi 300 besar dunia," lanjut dia.

Ia menjelaskan target pemerintah sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyebutkan perguruan tinggi asing dapat beroperasi di dalam negeri maupun ASEAN Economic Community, maka ingin bersinergi dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri.

"Namun tentunya sepanjang kampus tersebut memiliki reputasi dunia, contohnya perguruan tinggi tersebut harus masuk 300 besar dunia," katanya.

Apabila tidak masuk dalam kategori 300 kampus terbaik dunia, maka pihaknya akan menolak dan tidak memberikan rekomendasi beroperasi di wilayah Indonesia.

Sudah banyak perguruan tinggi luar negeri yang mengajukan diri untuk beroperasi di Tanah Air namun ditolak dengan keras. "Jadi intinya jika masuk ranking yang telah dipersyaratkan maka layak direkomendasi dan begitu sebaliknya," katanya.

"Kita akan mencari perguruan tinggi luar negeri yang punya reputasi untuk beroperasi di Indonesia karena kita memang belum punya kampus seperti itu," katanya.

Sebelumnya Menristekdikti menargetkan hanya dua perguruan tinggi asing yang beroperasi di Indonesia.

Ia mengatakan sejumlah perwakilan perguruan tinggi asing dari Australia, Inggris, Amerika Serikat, dan Taiwan sudah bertemu membicarakan tentang rencana tersebut.

Dia mempersilakan jika ada perguruan tinggi dalam negeri yang ingin ekspansi ke luar negeri.

Selain itu harus berorientasi nonprofit dan bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam negeri di bidang akademik, riset, dan inovasi.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018