Jakarta (ANTARA News) - Toyota Voxy yang hadir sebagai pengganti model NAV1 mendapatkan sambutan positif dari konsumen dengan rata-rata pemesanan mencapai 400-500 unit setiap bulan, melewati target awal sebanyak 150 unit.

Kendati demikian, pihak Toyota di Indonesia belum berencana merakit Voxy secara lokal di Indonesia seperti model NAV1 yang sempat dirakit di Bekasi, Jawa Barat, pada 2013 sampai 2016.

Saat ini model Voxy didatangkan secara utuh (completely build-up/CBU) dari Jepang.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, mengatakan salah satu pertimbangan untuk memproduksi kendaraan secara lokal adalah angka permintaan terhadap model yang konsisten.

"Kami lagi cek apakah permintaannya akan stabil. Kami juga melihat apakah polanya permanen atau tidak, jadi kami terus pelajari," kata Henry Tanoto kepada wartawan di IIMS 2018 beberapa waktu lalu.

Voxy merupakan kendaraan MPV berpintu geser dengan harga jual Rp 452 juta guna menyasar konsumen di bawah model Alphard.

Baca: Toyota tak menyangka pemesanan Voxy jauh melewati target awal

Henry pun tidak menyangka Voxy yang diluncurkan pada semester kedua tahun lalu masih mendapatkan sambutan yang begitu positif oleh konsumen di Indonesia hingga saat ini, kendati konsumen harus menunggu beberapa bulan untuk mendapatkan Voxy.

"Voxy penjualannya sangat baik. Voxy masih inden, walaupun sudah lama peluncurannya namun animo konsumen terhadap Voxy ternyata lebih tinggi dari yang kami perkirakan," ujar Henry Tanoto.

DI IIMS 2018, Voxy menjadi salah satu model andalan Toyota dengan menempati ruang terdepan sebelah kiri anjungan Toyota bersama model mewah Vellfire.

Baca: Toyota optimistis pertahankan pangsa pasar 34%

Baca: Toyota pelajari masukan konsumen soal C-HR Hybrid atau Turbo
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018