Madiun (ANTARA News) - Puluhan pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang menjadi korban truk terguling dan masuk jurang di Desa Suluk, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menjalani perawatan medis di RSUD Dolopo, Minggu.

Mayoritas, korban mengalami luka memar pada kaki dan kepala. Hal itu dikarenakan saat kejadian, mereka dalam kondisi berdiri dan kemudian melompat akibat truk yang terperosok masuk ke jurang.

Salah satu korban luka, Bagus Setia menyatakan sebelum masuk ke jurang, sopir truk Susiato sempat panik karena hilang kendali. Setibanya di tikungan jalan, tiba-tiba truk terguling dan masuk jurang.

"Para penumpang langsung berhamburan loncat untuk menyelamatkan diri dari bak truk," ujar Bagus kepada wartawan.

Sementara itu seorang pelatih silat Narko mengatakan, sebelumnya rombongan pesilat itu sedang melaksanakan kegiatan pendadaran naik tingkat di Telaga Ngebel, Ponorogo.

"Rombongan berangkat dari Madiun dengan menggunakan empat truk," kata Narko.

Saat perjalanan pulang, satu kendaraan truk bernomor polisi AE-8178-BC jatuh ke jurang dengan kedalaman lebih dari 20 meter.

Akibat kecelakaan tunggal tersebut, satu penumpang yang sebelumnya mengalami luka parah dan dirujuk ke RSUD dr Soedono Madiun, dinyatakan meninggal dunia. Korban atas nama Aris S (47) warga Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun.

Sementara, setelah menjalani perawatan, para korban yang mengalami luka ringan sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Adapun, kasus kecelakaan tunggal truk yang mengangkut pesilat PSHT tersebut masih ditangani oleh Kepolisian Resor Madiun.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018