Washington (ANTARA News) - Presiden Prancis Emmanuel Macron merayakan persahabatan spesial Amerika Serikat dan Prancis saat berkunjung ke Washington pekan lalu dengan menanam sebatang pohon bersama dengan Presiden Donald Trump di halaman Gedung Putih.

Kini batang pohon ek itu hilang, paling tidak untuk sementara.

Para fotografer Gedung Putih mendapati pohon itu hilang tiga hari setelah ditanam. Misteri pun merebak.

Kenyataannya,  pohon dari Hutan Belleau di Prancis di mana hampir 2.000 serdadu Amerika tewas dalam sebuah pertempuran Perang Dunia Kedua, telah dicabut tak lama setelah ditanam.

Pohon itu harus dikarantina, kata para pejabat AS dan Prancis. Masalahnya adalah parasit pada pohon itu bisa menyebar ke pohon-pohon lain di kompleks Gedung Putih.

"Sebenarnya itu adalah penghargaan khusus dari Trump kepada Prancis pohon itu ditanam tepat pada kunjungan presiden," kata seorang pejabat pada kantor kepresiden Prancis seperti dikutip Reuters.

"Begitu selesai ditanam, pohon itu dikembalikan ke karantina dan akan segera ditanamkan kembali di taman Gedung Putih. Jangan khawatir pohon itu baik-baik saja," ulang sang pejabat

Baca juga: Ketika peluk cium Macron diakhiri cercaan terhadap filosofi politik Trump

 

Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018