Banyuwangi (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan dosen-dosen dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) agar meningkatkan kualitasnya untuk mengembangkan pendidikan di perguruan tinggi-perguruan tinggi NU.

"Seseorang itu kalau sudah berprofesi sebagai dosen harus berkualitas. Jangan hanya sekadar jadi dosen, tapi bagaimana meningkatkan kualitas.," kata Nasir di Institut Agama Islam Darussalam, Desa Karangdoro, Banyuwangi, Senin.

Nasir mengatakan untuk menjadi dosen, syarat utamanya jelas pendidikannya. Karena itu, syarat menjadi dosen harus berpendidikan strata dua (S2), kalau bisa malah strata tiga (S3).

"Kalau sudah memilih dosen sebagai profesi, harus minimal doktor. Tidak boleh hanya S2 saja," tuturnya.

Selain pendidikan, Nasir juga menekankan dosen untuk melakukan penelitian. Menurut dia, selama ini dosen biasanya lebih suka mengajar, dengan mengesampingkan penelitian.

Setelah pendidikan dan penelitian, maka dosen juga harus melakukan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian masyarakat dilakukan melalui penerapan penelitian-penelitian yang telah dilakukan.

"Dosen harus bisa mengaplikasikan ilmu dan penelitiannya kepada masyarakat," ujarnya.

Nasir mengatakan bila dosen-dosen memiliki kualitas yang baik, maka program studi di perguruan tinggi NU akan berkembang dan lulusannya juga akan berkualitas.

Menteri Nasir membuka bimbingan teknis peningkatan karier dosen NU yang diadakan Direktorat Karier dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi bekerja sama dengan Lembaga Perguruan Tinggu Nahdlatul Ulama (LPTNU) di Institut Agama Islam Darussalam, Banyuwangi.

Baca juga: Menristekdikti: dosen harus miliki kompetensi dasar

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018