Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai peringatan Hari Buruh atau "May Day" tiap tanggal 1 Mei harus dijadikan pemerintah sebagai momentum untuk meningkatkan potensi dan kemampuan para buruh sehingga bisa bersaing dengan Tenaga Kerja Asing (TKA).

"Pimpinan DPR mengimbau kepada Pemerintah agar Kementerian Ketenagakerjaan dapat meningkatkan potensi buruh di Indonesia agar dapat bersaing dengan Tenaga Kerja Asing," kata Bambang di Jakarta, Senin.

Dia juga menghimbau kepada buruh di Indonesia agar tidak perlu melakukan demo atau aksi unjuk rasa yang anarkis.

Bambang menyarankan agar para buruh dapat menyampaikan tuntutan dengan cara yang santun dan tidak merugikan orang lain, serta menjaga ketertiban dan keamanan.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menekankan bahwa pemerintah harus memperhatikan dan mendengarkan aspirasi kaum buruh khususnya keresahan terkait maraknya TKA yang datang ke Indonesia.

Fadli mengaku menerima aduan dari para buruh Indonesia di Gedung Parlemen pada pekan lalu, mereka melihat ada persoalan serius terkait masuknya TKA yang bekerja sebagai tenaga kerja kasar.

"Termasuk mereka yang menggunakan bebas visa untuk bekerja, itu masalah bukan? Kalau itu masalah maka kita persoalkan agar masalahnya dapat diselesaikan. Kecuali pemerintah membuat regulasi memperketat masuknya TKA maka masalah selesai," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Fadli menyesalkan kurangnya langkah pendataan TKA di Indonesia oleh pemerintah agar jelas mana yang ilegal dan legal sehingga tidak terulang lagi kasus ditemukannya TKA menjadi petani cabai.

Dia berharap pemerintah memperhatikan para pekerja di dalam negeri dan jangan memberikan perlakuan khusus kepada TKA sehingga langkah pengetatan serta pendataan harus segera dilakukan.

Baca juga: 400 polisi siap amankan "Mayday" di Semarang

Baca juga: Wakapolri imbau "May Day" di daerah masing-masing

 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018