Ternate (ANTARA News) - Sejumlah distributor di Ternate, Maluku Utara (Malut), menjamin stok sembilan bahan pokok (sembako) untuk warga Ternate aman hingga tiga bulan ke depan.

"Kalau sembako untuk kebutuhan masyarakat mulai Ramadhan hingga Idul Fitri telah tersedia dan tidak akan mengalami kekurangan stok," kata Manajer Penjualan PT Firma Agung, Yohanes usai menerima tim Kemendag saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Ternate, Rabu.

Menurut Yohanes, saat ini stok memang aman, begitu juga dengan harganya dan saat ini disesuaikan dengan harga Pulau Jawa yang mengalami kenaikan sehingga harus dinaikan juga agar tidak rugi.

"Harga saat ini stabil sampai Ramadan, namun jika di Pulau Jawa mengalami kenaikan, setidaknya sedikit, kami juga menaikkannya sesuai hukum dagang," katanya.

Sedangkan, untuk stok semuanya telah tersedia sehingga diimbau kepada masyarakat agar tidak usah khawatir, karena Firma Agung selalu memiliki stok yang lebih.

"Saat ini stok yang ada di gudang untuk terigu sebanyak 12.220 ribu bantal, sedangkan rencana penambahan beberapa hari ke depan diperkirakan sebanyak 11.280 bantal dan yang masih dalam perjalanan 10.000 bantal," katanya.

Sedangkan gula di gudang, juga cukup banyak dan yang di tujuh kontainer berisikan sebanyak 4.000 bantal, karena baru akan diterima sekitar 240 bantal dan dalam perjalanan pun sekitar dua kontainer.

Selain itu, beras yang dimiliki Firma Agung juga bermacam-macam seperti jenis melati, angsa, spesial dan lainnya, namun untuk persediaan beras selalu diutamakan dan beras pun stoknya tersedia sangat banyak, sampai akhir lebaran pun stoknya masih banyak tersedia.

"Untuk beras ini selalu menjadi prioritas, sebab ini yang paling dibutuhkan masyarakat, maka kami selalu memastikan ketersediaannya," kata Yohanes.

Menurut dia, pihaknya selalu memperhatikan dan tidak akan menjual barang kadaluarsa, karena setiap hari selalu melakukan pengecekan dan jika kedapatan maka langsung dilaporkan dan barang tersebut akan dipisahkan untuk dimusnahkan.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018